visitaaponce.com

Pastikan Stok Beras Aman, Wali Kota Sidak Sejumlah Distributor dan Kios di Pasar Horas

"Hidup wali kota!" Begitu sorak-sorai masyarakat ketika Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA tiba di Pasar Horas bersama Forkopimda Plus, Jumat (6/10). Kehadiran Susanti dan rombongan di pasar tradisional terbesar di Kota Pematang Siantar itu bertujuan untuk meninjau langsung stok beras dan kestabilan harga.

Kehadiran dr Susanti menjadi magnet tersendiri bagi para pedagang dan pembeli. Tidak sedikit yang ingin bersalaman dan berkomunikasi dengannya. 

Sebagai pemimpin di Kota Pematang Siantar, dr Susanti mendengarkan dengan seksama sejumlah saran dan masukan yang disampaikan oleh pedagang maupun pembeli. Ia juga sempat berbincang perihal harga-harga komoditas bahan pokok yang sejauh ini masih dalam batas normal.

Kepada para pemilik kios beras, dr Susanti berpesan agar tetap mendistribusikan beras kepada masyarakat Kota Pematang Siantar. Jangan ada penimbunan barang yang dapat menimbulkan gejolak harga.

Salah seorang pemilik kios beras mengatakan, sejauh ini harga beras medium berada di kisaran Rp13.200 per kilogram.

Sebelum ke Pasar Horas, dr Susanti bersama rombongan meninjau sejumlah distributor beras di Kota Pematang Siantar. Pertama, rombongan mendatangi kilang beras PT Sinar Marubun Jaya di Jalan DI Panjaitan Kota Pematang Siantar. Kedatangan dr Susanti disambut pemilik kilang, Chandra Surya. 

Menurut Chandra, stok beras di Kota Pematang Siantar dapat dipastikan aman hingga Januari 2024. Saat ini kondisi harga beras sudah berangsur stabil, setelah sebelumnya mengalami kenaikan," ujar Chandra.

Chandra menambahkan, kenaikan harga besar dipengaruhi bahan baku dari petani yang mengalami kenaikan harga. Sementara harga bahan baku mengalami kenaikan akibat kelangkaan pupuk serta kebutuhan produksi padi.  

Ditambah lagi saat ini malah banyak petani mengalihkan fungsi lahan, tidak lagi menanam padi. "Sebagai dampak hasil panen tidak lagi sesuai dengan nilai produksi," tukas Chandra.

Setelah mendengarkan keterangan Chandra, dr Susanti menyampaikan tujuan kedatangannya bersama rombongan guna memastikan harga beras tidak mengalami kenaikan, serta tidak terjadi kelangkaan menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Menyikapi kenaikan harga beras akibat harga pupuk mahal, dr Susanti mengatakan akan segara berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar mengatasi masalah tersebut dapat diatasi.

Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossi yang turut dalam kunjungan tersebut mengatakan, terkait sulitnya petani memperoleh pupuk murah yang mengakibatkan para petani beralih ke pertanian lain, tentunya patut disikapi bersama. Apalagi diketahui saat ini banyak negara mulai menghentikan ekspor beras. 

"Ini tentu patut kita sikapi agar para petani kita tetap memproduksi beras, termasuk dengan mempergunakan lahan-lahan untuk produksi beras," ujar .

Sedangkan Kapolres Pematang Siantar yang diwakili Kanit Ekonomi  Ipda Topan Ginting mengimbau para pedagang dan distributor untuk dapat menyalurkan beras dengan baik, tidak melakukan penimbunan, serta memonitor penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
 
Usai dari PT Sinar Marubun Jaya, dr Susanti dan rombongan menuju kilang padi Cahaya Baru di Jalan Kasuari Pematang Siantar. Kepada pemilik kilang, dr Susanti meminta untuk mendistribusikan beras dengan baik kepada masyarakat dan tidak ada penimbunan.

Turut mendampingi dr Susanti, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Herbert Aruan; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Johannes Sihombing SSTP MSi; Dirut PD Pasar Horas Jaya Bolmen Silalahi; dan sejumlah instansi lainnya. (Adv)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat