visitaaponce.com

Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meningkat, 821 Kali Selama 15 Hari

Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meningkat, 821 Kali Selama 15 Hari
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Desa Nobo, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024).(Antara/Mega Tokan)

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyatakan dari evaluasi aktivitas gunung tersebut terjadi 821 kali erupsi terhitung dari 1-15 Februari 2024.

"Terhitung dari 1 hingga 15 Februari 2024 tercatat terjadi 821 kali gempa letusan atau erupsi di puncak gunung tersebut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian, dalam laporannya, Minggu (18/2).

Dia mengatakan jika dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada pertengahan Januari hingga akhir Januari 16-31 Januari lalu yang mencapai 784 erupsi, maka jumlah erupsi atau letusan periode kali ini lebih tinggi.

Baca juga : Erupsi Gunung Lewotobi, PVMBG Imbau Warga Tidak Lepas Masker

Selain pihaknya mencatat gempa guguran menurun, hanya terjadi satu kali. Kemudian ada 2.503 gempa hembusan, 24 kali gempa harmonik, dan 589 kali tremor non-harmonik.

Disamping itu berdasarkan pengamatan instrumental, Gunung Ile Lewotolok yang kini dalam status Waspada atau Level II itu terjadi dua kali gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam, lima kali gempa tektonik lokal, dan 13 kali gempa tektonik jauh.

"Energi seismik yang dihitung dengan metode perata-rataan nilai amplitudo atau yang disebut Real time Seismic Amplitude Measurements (RSAM) menunjukkan fluktuasi energi dengan kecenderungan energi menurun dalam periode dua pekan terakhir," ujarnya.

Baca juga : Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Berstatus Awas, Tanggap Darurat Diperpanjang

Secara umum, lanjut dia, jumlah gempa meningkat, terutama gempa-gempa yang berasosiasi dengan aktivitas permukaan, seperti gempa erupsi dan hembusan. Hal ini, lanjut dia, mengindikasi aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada kedalaman dangkal.

Polda energi seismiknya, tambah dia, cenderung menurun meskipun gempa erupsi dan gempa hembusan meningkat yang mengindikasikan aktivitas erupsi dan hembusan berenergi kecil.

Berdasarkan data pengukuran Elektonic Distance Measurement (EDM) pada periode dua minggu terakhir, kata dia, menghasilkan fluktuasi jarak miring dalam rentang 0,44 hingga 1,25 sentimeter diukur LWT1 dan 0,21 hingga 0,63 sentimeter di titik LTW2.

Baca juga : Status Gunung Lewotobi Laki-laki Awas, Warga Dulipali harus Tinggalkan Desa

Berdasarkan pengamatan instrumental tersebut PVMBG kemudian melihat potensi ancaman bahaya yang ditimbulkan dari gunung tersebut.

"Dengan adanya data deformasi EDM memperlihatkan adanya pengempisan tubuh Gunung Ile Lewotolok, meskipun tidak signifikan yang mengindikasi tidak adanya perubahan tekanan yang signifikan pada tubuh gunung itu," ujarnya. (Ant/Z-4)

 

Baca juga : Gunung Marapi Erupsi, PVMBG Peringatkan Potensi Bahaya Gas Beracun

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat