visitaaponce.com

Puluhan Umat Hindu Gelar Persembahyangan Galungan di Candi Prambanan

Puluhan Umat Hindu Gelar Persembahyangan Galungan di Candi Prambanan
Umat Hindu mengikuti prosesi Galungan di Candi Prambanan(MI/Agus Utantoro)

PULUHAN umat Hindu dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Rabu (28/2), mengikuti prosesi Galungan di Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelaksanaan perayaan ketiga kali di kawasan candi Hindu terbesar di Indonesia ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap upaya pemanfaatan yang sesuai kaidah pelestarian cagar budaya dan selaras dengan Nota Kesepakatan Empat Menteri dan Dua Gubernur tentang Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk Kepentingan Agama Umat Hindu dan Umat Buddha di seluruh dunia.

Pembima Hindu Daerah Istimewa Yogyakarta Didik Widya Putra menjelaskan Hari Raya Galungan yang menurut lontar Purana Bali Dwipa pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) di tahun Caka 804 atau bertepatan tahun 882 Masehi, dimaknai sebagai hari kemenangan bagi Dharma (Kebaikan) melawan aDharma (Keburukan). 

Baca juga : Prambanan dan Borobudur Bisa Untuk Kegiatan Keagamaan se-Dunia

“Hari di mana umat merayakannya dengan menghaturkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa,” ujarnya.

Inti dari Galungan, ujarnya, adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. 

“Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma. Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan menangnya dharma melawan adharma," imbuhnya.

Baca juga : Candi Prambanan Ditutup untuk Umum saat Perayaan Nyepi

GM Prambanan & Ratu Boko I Gusti Putu Ngurah Sedana berkomitmen untuk terus mengembangkan  perayaan Galungan sebagai prosesi nasional dan diikuti oleh umat Hindu dari berbagai daerah di Indonesia. 

Hal itu selaras dengan upaya pelestarian melalui menggaungkan aktivitas spiritual di destinasi Warisan Budaya Dunia Prambanan.

“Seremoni perayaan Galungan ini mengajak umat untuk bersyukur atas kemenangan Dharma (kebenaran) dalam melawan Adharma (kejahatan) melalui restu Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Momentum Galungan juga menggerakkan umat menjalani hidup yang terbaik, baik bagi sesama manusia maupun bagi alam semesta,” katanya.

Baca juga : Dirjen Bimas Hindu Tutup Rangkaian Festival Moderasi Beragama 2022

Perayaan Galungan di Candi Prambanan ini terlaksana berkat kolaborasi antara Ditjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI dengan Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Bimas Hindu Kanwil Kemenag DI Yogyakarta, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Dikatakan, upaya pelestarian melalui aktivitas spiritual seperti perayaan Galungan ini mendorong pengembangan pariwisata berkualitas. 

“Ritual yang berjalan khidmat dan sakral, menghadirkan pengalaman otentik serta pengalaman berkesan untuk umat yang hadir," jelas I Gusti Putu Ngurah Sedana di Prambanan, Rabu (28/2/).

Candi Prambanan merupakan warisan leluhur untuk mengembalikan fungsi candi Hindu sebagai warisan leluhur umat Hindu di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Umat Hindu melaksanakan persembahyangan hari suci Galungan di pelataran Candi Prambanan melalui prosesi yang difokuskan pada pembersihan candi melalui sarana sesaji serta tirta penglukatan. 

Setelah itu, para pemangku menghaturkan sesaji di bilik candi, serta dilanjutkan dengan persembahyangan bersama. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat