Pemerintah Telah Gagal Kelola Produksi Beras Dalam Negeri
![Pemerintah Telah Gagal Kelola Produksi Beras Dalam Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/afa22090ccd0bdf32ab642db65d89f66.jpeg)
ANGGOTA Komisi VI DPR Amin Ak menilai pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Dirinya mengungkapkan gejala penurunan produksi beras sudah terlihat sejak awal 2023 lalu.
“Pemerintah jelas tidak berhasil mengurus produksi beras di dalam negeri. Bukannya swasembada, kita malah semakin bergantung pada impor,” tutur Amin melalui rilis yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Berdasarkan laporan yang ia terima, kegagalan swasembada beras ini disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya perubahan iklim, kelangkaan dan kenaikan harga pupuk, serta biaya produksi yang tinggi akibat dampak kenaikan harga BBM. Jika dibiarkan, produksi beras nasional dalam jangka panjang akan semakin buruk sekaligus semakin mempersulit petani menjaga usaha pertanian mereka.
Baca juga : Beras Langka Jelang Ramadan, DPR RI Ingatkan Pemerintah
Politisi Fraksi PKS itu Amin juga tidak sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi bahwa harga beras sudah turun. Menurut pengamatannya di lapangan, harga beras masih melambung tinggi.
“Hanya ada penurunan harga saat Bulog melakukan operasi. Tapi itu pun sangat terbatas. Seharusnya hal ini bisa dicegah. Namun, ironisnya, pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton tahun ini, yang berdampak pada harga jual gabah petani yang anjlok,” tegasnya.
Data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan, pada Kamis, 29 Februari 2024, pukul 13.00 WIB, terjadi kenaikan harga beras premium sebesar 5,06 persen, menjadi Rp17.240 per kilogram (kg). Sementara itu, harga beras medium juga naik sebesar 1,54 persen, menjadi Rp14.520 per kg.
Baca juga : DPR: Impor Beras Dilakukan untuk Atasi Kelangkaan Tanpa Rugikan Petani
Harga beras mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, harga beras masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. “Ini adalah HET beras yang berlaku: Beras premium: Rp13.900-Rp14.800 per kg, Beras medium: Rp10.900-Rp11.800 per kg,” ungkapnya.
Ia berpendapat, pemerintah perlu menyelidiki dan mengusut ke mana perginya beras impor, dan siapa yang mengendalikan distribusinya mulai dari proses impor hingga penyalurannya di daerah. “Termasuk juga dugaan beras digunakan sebagai alat transaksi politik saat Pemilu. Saya yakin jika diselidiki akan terlihat keterkaitannya, yang sangat mungkin melibatkan kartel atau mafia beras,” pungkasnya.
Sebagai informasi, menjelang bulan suci Ramadan yang diperkirakan jatuh pada tanggal 10 Maret 2024, berbagai jenis komoditas beras naik secara serempak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara, jenis beras kualitas super pada perdagangan siang ini dijual dengan harga yang lebih tinggi dari pekan sebelumnya, naik menjadi Rp19.350 per kg. Harga beras kualitas medium, berdasarkan data Badan Pangan Nasional, kini dijual di atas HET yaitu Rp16.100 per kg. (S-1)
Terkini Lainnya
Komisi VI Dorong Upaya Bersih-Bersih BUMN dengan Perketat Pengawasan
DPR Soroti Pejabat BPK yang Banyak Terlibat Korupsi
Komisi VI DPR Apresiasi Himbara Jadi Kontributor Terbesar Laba BUMN
Anggota Komisi VI Kritisi Penerapan Batasan Aturan Impor Elektronik di Permendag dan Permemperin
Komisi VI Apresiasi Kinerja Apik BNI di Sepanjang 2023
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
Bapanas Tekankan Pentingnya Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah
HOKI Siapkan Capex Rp15 Miliar untuk Ekspansi Bisnis
Rencana Bulog Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja Diapresiasi
KPK Siap Turun Tangan Dalami Persoalan Demurrage Beras Bulog
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap