visitaaponce.com

Harga Beras Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Solo

Harga Beras Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Solo
Beras SPHP masih jadi andalan Bulog untuk menekan harga beras di pasar bertahan tinggi(MI/Widjajadi )

HARGA beras di Kota Solo yang melonjak lonjak tinggi pada Februari kemarin, menjadi komoditas dominan yang memberikan andil sumbangan inflasi year on year (yoy) sebesar 0,87% persen. BPS Kota Solo juga mencatatkan andil cabai merah 0,25 persen, daging ayam ras 0,17 persen dan bawang putih 0,10 persen.

Bank Indonesia (BI) Solo sebagai bagian dari inti Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berkomunikasi intensif dan sekaligus berkolaborasi, untuk memantau pergerakan harga dan ketersediaan bapokting di pasar-pasar utama kota.

"Tolong bersabar, nanti detail upaya apa yang akan kami tempuh, akan dijelaskan selepas HLM (high level meeting) TPID ya, tolong bersabar," terang Kepala BI Perwakilan Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat kepada Media Indonesia.

Baca juga : Februari 2024, Inflasi di Bali Tercatat Naik 0,61%

Yang jelas berbagai upaya untuk mengendalikan harga komoditas bapokting, terutama pergerakan harga beras yang tetap tinggi, Pemkot Solo bersama TPID Kota dan Bulog, pada Jumat ini menggelar kegiatan Pasar Mirunggan di tiga pasar utama, yakni Pasar Legi, Pasar Gede san Pasar Nusukan.

"Ya ini langkah simultan untuk menekan harga, agar warga masih mau bertahan, terutama ibu ibu supaya tidak gelisah dan kemudian melakukan aksi borong menjelang Ramadan dan Lebaran," tukas Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta, Heru Sunardi.

Menurut dia, sebagai penyedia komoditas pangan adalah Perumda Pergudangan dan Aneka Usaha Pedaringan Solo. Selain beras yang disediakan (Bulog), nanti ada minyak goreng, gula dan sejumlah komoditas lain seperti,cabai, bawang. Pembelian dibatasi.

Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%

Pantauan Media Indonesia di Pasar Legi, beras premium jenis C4 pada hari Rp 18 ribu seperti sehari sebelumnya sementara beras Mentik Rp 17 ribu atau tetap selama dua hari terakhir ini. Sedang beras medium jenis IR 64 juga naik Rp 1000 dari hari sebelumnya yang Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu.

"Ya kenaikan harga beras medium ini masih lebih tinggi dari minyak goreng, yang mana jenis curah dipatok Rp 14.100 dan Minyak Kita Rp 14.000. Namun untuk jenis migor premium yang Rp 22 ribu masih mengalahkan beras," tukas Harjoko, pedagang beras di Pasar Legi.

Untuk jenis cabai, justru cabai rawit hijau mengalami kenaikan Rp 2000, yakni dari Rp 23 ribu menjadi Rp 25 ribu. Sedang cabai merah besar tetap dipatok 55 ribu selama 3 hari terakhir. Demikian juga cabai rawit merah selama tiga hari terakhir masih di angka Rp 45 ribu.

Baca juga : Inflasi Februari 2023 Naik Jadi 5,47%

Sedang daging ayam ras selama dua hari terakhir berada di harga Rp 40 ribu. Telur ayam ras turun pada harga Rp 29 ribu. 

"Daging sapi tetap Rp 130 ribu. Ini harga stabil," kata Kabid Pengendalian dan Pengawasan Bapokting Disdag Kota Solo, Training Hartanto.

Sementara itu Kepala Bulog Surakarta Andy Nugroho mengatakan ketercukupan stok beras SPHP dan beras komersial Bulog untuk mengintervensi harga di pasar.

Bahkan pada Maret ini untuk mengantisipasi pengeluaran beras dari gudang,    akan ditambah lagi beras importasi sebanyak 5000 ton untuk Solo Raya yang mencakup satu kota dan enam kabupaten.

" Kami harus tetap menyeimbangkan pengeluaran di tengah penugasan menstabilkan harga dan juga bansos pangan. Kami harus memperkuat stok, sambil menunggu panen raya pada akhir Maret nanti," kata dia. (WJ/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat