visitaaponce.com

UNIVERSITAS Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, berencana melakukan verifikasi data mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) alias KIP Kuliah. Pasalnya, UB menerima laporan sejumlah mahasiswa yang kuliahnya dibiayai pemerintah itu bergaya hedonistik. Celakanya, informasi tersebut beredar di media sosial.

"Kami akan melakukan evaluasi ulang kelayakan mahasiswa sebagai penerima KIP Kuliah," tegas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Setiawan Noerdajasakti, Rabu (8/5).

Besaran beasiswa KIP Kuliah Rp950.000 per bulan. Uang diberikan setiap awal semester. Beasiswa untuk biaya hidup, biaya tempat tinggal, dan biaya beli buku.

Baca juga : Komisi X: Sistem KIP Kuliah Perlu Dibenahi agar Tak Salah Sasaran

Setiawan menjelaskan evaluasi dengan mendata dan mengidentifikasi nama-nama mahasiswa yang beredar di media sosial. Termasuk mengecek nama-nama mereka yang terlapor melalui UB-Care.

Terkait hal itu, evaluasi penerima KIP Kuliah tiap semester. Selanjutnya, UB memanggil para mahasiswa terlapor untuk evaluasi lebih lanjut.

Saat ini, UB telah menerima laporan kemahasiswaan, mendata dan sedang mengidentifikasi nama-nama mahasiswa yang beredar di medsos. Laporan juga diterima langsung dan melalui layanan UB-Care.

Baca juga : Hasil SNBP 2023 Diumumkan Pukul 15.00 WIB, Cek Namamu di Sini

"Penelusuran lebih lanjut akan dilakukan kemudian. Setelah verifikasi data dan jika ditemukan indikasi kuat melakukan kecurangan, akan kami undang untuk dikonfirmasi dan dievaluasi," katanya.

Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Ilhamuddin menjelaskan proses seleksi calon penerima KIP Kuliah secara berlapis.

Begitu mahasiswa mendaftar, lanjutnya, data langsung masuk ke sistem KIP Kuliah pusat. Data yang diverifikasi sistem KIP lalu diunduh dan diseleksi sesuai kriteria secara umum. Kriteria itu tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi prestasi akademis.

Baca juga : New Hope Scholarship by Cleansheet Tumbuhkan Mahasiswa WIrausaha dan Mandiri

Usai proses seleksi baru muncul nama penerima KIP Kuliah. Bahkan, data masih disinkronkan dengan data yang diinput mahasiswa saat mendaftar ke UB. Setelah data input dan data pusat sesuai, maka mahasiswa itu masuk sebagai calon penerima KIP Kuliah. Bila data tidak klop akan dievaluasi lagi.

Tidak berhenti di situ, UB masih mengevaluasi lapangan untuk memastikan kelayakan calon penerima KIP Kuliah. Tapi, evaluasi lapangan baru sebatas di Jatim, sedangkan luar Jawa berdasarkan data sistem.

Ilham menyatakan mahasiswa penerima KIP Kuliah mendapatkan pembinaan dan evaluasi secara berkelanjutan setiap semester. Pembinaan meliputi mental, soft skill, pengembangan karakter dan berperilaku profesional, serta bagaimana berperilaku bijak dalam media sosial.

Evaluasi lainnya pada performa akademis, yaitu IPK tiap semester tidak boleh di bawah tiga dan tidak boleh cuti kuliah kecuali sakit keras.

(Z-9)