visitaaponce.com

Dharma Wanita Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata Bantu Penanganan Stunting

Dharma Wanita Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata Bantu Penanganan Stunting
Dharma Wanita Persatuan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan berkunjung bayi di Posyandu Lewoleba Barat.(MI/Fransiskus Gerardus Molo)

DHARMA Wanita Persatuan (DWP) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), turut mempercepat penurunan angka kasus stunting (tengkes). Kontribusinya dilakukan dengan berbagai upaya seperti pemberian makanan tambahan maupun pemeriksaan kesehatan.

Ibu-ibu DWP Dinas Kearsipan dan Perpustakaan melaksanakan kunjungan di Kelurahan Lewoleba Barat, Posyandu Waikomo Timur. Tujuannya sebagai tindak lanjut dari amanat Pemerintah Kabupaten Lembata bahwa DWP menjadi orangtua asuh binaan posyandu bayi dan balita di tujuh kelurahan posyandu dampingan unit pelaksana Kabupaten Lembata Tahun 2024.

Wakil Ketua DWP Unit DKP Yasinta Deran didampingi anggota Maria Bernadete Ose Ruing dan Indah Purnama Dewi memantau langsung aktivitas di posyandu, mulai dari penimbangan berat badan, tinggi badan, hingga pembagian makanan tambahan (PMT) bagi bayi balita. 

Baca juga : Stunting di Timor Tengah Selatan masih Dapat Turun

Dalam kunjungan tersebut yang hadir saat penimbangan sebanyak 53 bayi balita. Rinciannya, gizi baik sebanyak 40 orang, gizi kurang 13 orang, dan gizi buruk 0. Sedangkan jumlah stunting sebanyak 18 anak.

Dalam kesempatan tersebut, Yasinta Deran yang juga bidan yang bertugas di Desa Pada memberikan pembinaan kepada ibu sasaran balita stunting tentang pola asuh dan makanan yang dianjurkan serta tips dan trik menurunkan angka stunting.

"Hari ini sesuai jadwal, tujuan kami ke sini untuk silaturahmi dengan kader maupun pengurus posyandu sekaligus memantau perkembangan anak-anak di posyandu ini. Kami mengharapkan agar para kader tetap berkoordinasi dengan DWP terkait pencegahan dan penanganan stunting," ujar Yasinta, Jumat (10/5).

Ia menambahkan asupan makanan untuk balita perlu diatur dengan mengenalkan secara dini variasi makanan agar nanti anak-anak tidak pilih-pilih soal makanan. "Semoga ke depan status gizi anak-anak kita bisa lebih baik lagi," ungkap Yasinta. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat