visitaaponce.com

Kementerian InvestasiBKPM Perkuat Investasi Berkelanjutan di Labuan Bajo

Kementerian Investasi/BKPM Perkuat Investasi Berkelanjutan di Labuan Bajo
Kementerian Investasi/BKPM menyelenggarakan Forum Pariwisata Berkelanjutan atau Sustainable Tourism Investment Forum (STIF) 2024.(MI/Marianus Marselus)

KEMENTERIAN Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal menyelenggarakan kegiatan Forum Pariwisata Berkelanjutan atau Sustainable Tourism Investment Forum (STIF) 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). STIF yang bertajuk Investing in Sustainable Tourism: Challenges and Opportunities in Indonesia ini diselenggarakan secara hibrida di Hotel La Prima Labuan Bajo, Selasa (23/5) pagi.

Kementerian Investasi /BKPM bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, menciptakan pemahaman bersama terkait penerapan investasi berkelanjutan di sektor pariwisata, sekaligus mempromosikan peluang investasi di sektor pariwisata, khususnya Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo. STIF dihadiri potensial investor dari dalam dan luar negeri, perwakilan dunia usaha dan asosiasi bisnis terkait, instansi penanaman modal di daerah, serta kementerian/lembaga terkait.

Direktur Wilayah Promosi Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Pasifik, Kemeninvest/BKPM, Saribua Siahaan, menegaskan pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan investasi berkelanjutan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan pariwisata menjadi salah satu pintu masuk dari investasi. "Indonesia merupakan salah satu negara yang masih diminati oleh para investor bahkan pada saat pandemi. Kondisi ini tidak lain merupakan dampak langsung dari kebijakan investasi yang mudah dan jelas yang telah disiapkan Pemerintah untuk menjamin kestabilan perkembangan ekosistem investasi di Indonesia yang berpihak bagi para investor, sehingga tidak terlalu bergantung pada situasi global," ungkapnya. 

Baca juga : Kapal Wisata Labuan Bajo Terbakar, Satu Alami Luka Bakar Serius

Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan lintas pemangku kepentingan di Labuan Bajo telah menyatukan visi untuk menjadikan Labuan Bajo Flores sebagai destinasi yang berkelanjutan melalui koordinasi dan kolaborasi. Frans menegaskan pariwisata berkelanjutan merupakan konsep berwisata yang memberikan dampak terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. 

Di Labuan Bajo, kata dia, lintas pemangku memiliki visi membangun Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia. "Upaya ini dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia dan melibatkan kontribusi masyarakat lokal, penataan dan pengelolaan fasilitas, penerapan prinsip, kriteria, dan indikator pariwisata berkelanjutan, diversifikasi produk, visitor management, penyediaan komoditas pangan lokal, dan peningkatan kualitas kebersihan, keamanan, dan kenyamanan dalam berwisata," jelas Frans. 

Selanjutnya, terkait investasi, Frans juga menyampaikan terkait progres dan peluang investasi di Kawasan Destinasi Baru Parapuar yang sedang dibangun BPOLBF. Saat ini sudah ada beberapa investor yang menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di Parapuar dan BPOLBF terus membuka peluang kerja sama baik kepada investor asing, nasional, maupun investor lokal dengan tujuan sama yakni mengembangkan kawasan pariwisata berkelanjutan dan berbudaya. 

Frans menambahkan sejak Januari 2024, sudah ada dua investor yang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Parapuar, yaitu Eiger Indonesia dan Dusit Internasional. Adapun total investasi Dusit Internasional ialah US$15 juta di Lot 1.6 dengan rencana pembangunan hotel dan Eiger Indonesia sebesar US$1,2 juta untuk pembangunan Eiger Caffee. 

"Kami terus membuka peluang kerja sama baik kepada investor asing, nasional, maupun investor lokal dengan visi yang sama yakni mengembangkan kawasan pariwisata berkelanjutan dan berbudaya dengan menjunjung tinggi prinsip ekologi dan konservasi lingkungan," jelas Frans. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat