visitaaponce.com

Kasus Rabies Dinilai Hambat Pertumbuhan Pariwisata Labuan Bajo

Kasus Rabies Dinilai Hambat Pertumbuhan Pariwisata Labuan Bajo
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.(MI/MARIANUS MARSELUS)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai kasus rabies di wilayah itu dapat menghambat pertumbuhan pariwisata

"Isu rabies bisa menjadi penghambat pertumbuhan perkembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores umumnya," kata Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, Rabu (17/6). 

Yulianus menjelaskan jumlah populasi hewan penular rabies (HPR) pada tahun 2023 mencapai 23.410 yang tersebar di 12 kecamatan. 

Baca juga : Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo Berstatus Pinjaman Barang Bukti

Yulianus menjelaskan kasus rabies pada tahun 2023 sebanyak 11 kasus, sementara sejak Januari hingga Mei 2024 terdapat 1 kasus rabies dari 138 kasus gigitan. 

Pemkab Manggarai Barat terus berupaya menekan kasus rabies dan salah satunya ialah dengan cara mengoptimalkan Vaksinasi anti rabies (VAR). Hingga Mei 2924, Dinas Peternakan Manggarai Barat telah melakukan VAR pada 16.465 HPR. 

Pemkab Manggarai Barat gandeng Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dan tim lintas kementerian di Labuan Bajo tangani penyebaran kasus rabies di daerah itu, terlebih di Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). 

Menurut Yulianus, upaya penanganan rabies harus dilakukan secara kolektif hingga pemerintah desa.

"Jadi pemerintah desa tidak pasif tapi dia juga aktif. Sudah ada Instruksi Bupati tahun 2023 tentang Pemanfaatan Dana Desa Untuk Penanganan Rabies di Kabupaten Manggarai Barat," katanya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat