Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
![Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/c6d879ee0f35c9d195940831fedc2259.jpeg)
BADAN Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) dengan desa-desa penyangga berkolaborasi untuk menonjolkan potensi desa di sekitar zona otorita. Salah satu desa yang disorot ialah Desa Benowo dan BPOB telah melakukan pengambilan gambar di wilayah tersebut pada Senin (11/6).
Berada di perbatasan antara Purworejo dan Magelang, Desa Benowo menyimpan potensi wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan, yakni Gunung Kunir yang merupakan dataran tertinggi di kawasan tersebut.
Dengan ketinggian 975 mdpl, wisatawan dapat melihat indahnya pemandangan alam. Jika cuaca cerah akan terlihat 9 gunung dari masing masing penjuru. Di puncak Kunir, dari segi tempat cukup representatif, dapat didirikan tenda untuk jadi tempat menyaksikan matahari terbenam.
Baca juga : Potensi Menjanjikan Kopi Leupeh Lalay dari Gunung Karang Banten
Di Desa Benowo juga terdapat produk unggulan berupa olahan kopi yang di-branding dengan nama Kopi Benowo. Kopi itu merupakan hasil dari tanaman lokal yang berada di perbukitan menoreh dengan ciri rasa yang pekat dan penuh aroma.
Selain itu, juga ada produk UMKM gula aren yang diproduksi secara tradisional, namun tetap mengutamakan kualitas dengan menggunakan kemasan yang sudah layak jual dan sudah tersertifikasi halal.
Baca juga : Raih Anugerah Desa Wisata 2023, Yuk, Intip Keunikan Desa Wukirsari dan Hargotirto
Sebagai desa penyanga zona otorita, Desa Benowo dapat dijadikan sebagai rantai pasok atau produsen di sektor bahan baku produk seperti kopi, gula, rempah dan makanan untuk mendukung kawasan-kawasan sekitarnya.
Kepala Desa Benowo Slamet Hariyanto mengatakan bahwa wilayah kerjanya ketika panen raya dapat menghasilkan 10 ton greenbean yang dapat mensuplai desa-desa di sekitar. "Kemudian untuk yang ke puncak Kunir, setiap minggunya pasti ada yang singgah, meski sekarang tidak sebanyak periode 2017-2018 yang angka kunjungannya sangat tinggi," jelas Slamet.
Sementara dukuh di Desa Benowo, Kamid, mengatakan dari program BPOB yang telah dilaksanakan seperti pelatihan, pendampingan. dan benchmarking, membuat pihaknya terpacu untuk berkolaborasi dengan desa lain untuk menonjolkan potensi yang dimiliki.
Terkini Lainnya
Bosan di Rumah? Berikut Acara yang Bisa Dikunjugi Akhir Pekan Ini di Jakarta
Balai Kota Cirebon Dibuka untuk Wisata dan Belajar Sejarah
Traveloka Gelar Promo Epic Sale Mulai 30 Juli Sampai 11 Agustus 2024
Konsep Wisata Regeneratif Harus Dikembangkan demi Pariwisata yang Berkelanjutan
7 Destinasi Wisata Favorit di Sukabumi, Cocok untuk Pencinta Alam
Jakarta Menuju Kota Global, Kualitas SDM Pariwisata Harus Ditingkatkan
Indofest 2024, EIGER Adventure Adakan Promo Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
Gunung Semeru Erupsi 6 Kali pada Kamis Pagi 4 Juli 2024
Peneliti OceanX Temukan Rangkaian Gunung Bawah Laut Indonesia
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
10 Contoh Gambar Pemandangan Alam yang Mudah Ditiru
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap