visitaaponce.com

Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo

Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
Kopi Benowo.(DOK BPOB)

BADAN Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) dengan desa-desa penyangga berkolaborasi untuk menonjolkan potensi desa di sekitar zona otorita. Salah satu desa yang disorot ialah Desa Benowo dan BPOB telah melakukan pengambilan gambar di wilayah tersebut pada Senin (11/6).

Berada di perbatasan antara Purworejo dan Magelang, Desa Benowo menyimpan potensi wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan, yakni Gunung Kunir yang merupakan dataran tertinggi di kawasan tersebut. 

Dengan ketinggian 975 mdpl, wisatawan dapat melihat indahnya pemandangan alam. Jika cuaca cerah akan terlihat 9 gunung dari masing masing penjuru. Di puncak Kunir, dari segi tempat cukup representatif, dapat didirikan tenda untuk jadi tempat menyaksikan matahari terbenam.

Baca juga : Potensi Menjanjikan Kopi Leupeh Lalay dari Gunung Karang Banten

Di Desa Benowo juga terdapat produk unggulan berupa olahan kopi yang di-branding dengan nama Kopi Benowo. Kopi itu merupakan hasil dari tanaman lokal yang berada di perbukitan menoreh dengan ciri rasa yang pekat dan penuh aroma. 

Selain itu, juga ada produk UMKM gula aren yang diproduksi secara tradisional, namun tetap mengutamakan kualitas dengan menggunakan kemasan yang sudah layak jual dan sudah tersertifikasi halal. 

Baca juga : Raih Anugerah Desa Wisata 2023, Yuk, Intip Keunikan Desa Wukirsari dan Hargotirto

Sebagai desa penyanga zona otorita, Desa Benowo dapat dijadikan sebagai rantai pasok atau produsen di sektor bahan baku produk seperti kopi, gula, rempah dan makanan untuk mendukung kawasan-kawasan sekitarnya. 

Kepala Desa Benowo Slamet Hariyanto mengatakan bahwa wilayah kerjanya ketika panen raya dapat menghasilkan 10 ton greenbean yang dapat mensuplai desa-desa di sekitar. "Kemudian untuk yang ke puncak Kunir, setiap minggunya pasti ada yang singgah, meski sekarang tidak sebanyak periode 2017-2018 yang angka kunjungannya sangat tinggi," jelas Slamet. 

Sementara dukuh di Desa Benowo, Kamid, mengatakan dari program BPOB yang telah dilaksanakan seperti pelatihan, pendampingan. dan benchmarking, membuat pihaknya terpacu untuk berkolaborasi dengan desa lain untuk menonjolkan potensi yang dimiliki.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat