visitaaponce.com

Gunung Semeru Erupsi 6 Kali pada Kamis Pagi 4 Juli 2024

Gunung Semeru Erupsi 6 Kali pada Kamis Pagi 4 Juli 2024
Gunung Semeru megneluarkan lava pijar.(Antara)

Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7) pagi, tepatnya sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Kendati demikian petugas pos pengamatan tidak bisa memantau letusan karena pandangan tertutup kabut.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 4 Juli 2024. Visual letusan tidak teramati dan saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulis.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.12 WIB. Kemudian, selang beberapa menit, erupsi kembali terjadi. Erupsi ketiga terjadi pada pukul 00.36 WIB, disusul dengan erupsi keempat pukul 01.04 WIB, kemudian erupsi kembali pukul 05.12 WIB. Selanjutnya, erupsi pukul 05.31 WIB dan 05.43 WIB.  

Baca juga : NEC Salurkan Bantuan untuk yang Terdampak Erupsi Semeru

Secara akumulasi sejak 1 Januari hingga 4 Juli 2024, Gunung Semeru sudah mengalami 638 kali letusan. Angka itu menjadi yang tertinggi dibandingkan gunung-gunung api aktif lain yang statusnya juga siaga dalam kurun yang sama.

Gunung Lewotobi laki-laki di Nusa Tenggara Timur tercatat hanya mengalami 295 kali erupsi, Gunung Marapi di Sumatera Barat tercatat 209 kali erupsi, dan Gunung Ibu di Maluku Utara tercatat 188 kali erupsi.

Sementara itu, hasil analisis dan evaluasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat, secara menyeluruh hingga 30 Juni 2024, tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada level III atau siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini.

Baca juga : Imbas Erupsi Semeru Sampai Jember dan Probolinggo

Untuk itu, ada beberapa rekomendasi yang harus dipatuhi masyarakat yakni tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat