visitaaponce.com

Tenun Donggala Wakili Indonesia di Jenewa

Tenun Donggala Wakili Indonesia di Jenewa
Penenun melakukan tenun kain sarung Donggala pada pembukaan Festival Tenun Donggala di Desa Towale, Sulawesi Tengah.(Antara)

SALAH satu produk Donggala, Sulawesi Tengah, yakni tenun akan mewakili Indonesia ikut dalam pameran General Assembly Intellectual Property di Jenewa, Swiss. Kegiatan internasional itu berlangsung dari 6 Juli hingga 18 Juli 2024.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulteng, Hermansyah Siregar mengatakan, partisipasi tenun Donggala tersebut adalah langkah strategis untuk mempromosikan produk kerajinan tangan Sulteng ke pasar global. "Dengan ikutnya tenun Donggala, ini merupakan kebanggaan masyarakat Sulteng," terangnya di Palu, Kamis (4/7).

Menurut Hermansyah, tenun Donggala telah resmi terdaftar sebagai indikasi geografis dengan nomor pendaftaran IDG000000145 pada 19 April 2024. Hal tersebut memperkuat status tenun Donggala sebagai aset berharga dan ciri khas Sulteng di mata dunia. "Dan produk tersebut dibawa langsung oleh Kemenkumham RI ke Jenewa," tegasnya.

Baca juga : Kiat Padu Padan Batik, Inspirasi Kelana Wastra Fashion Fest 2024

Hermansyah menyebutkan, tenun Donggala akan menarik minat banyak pengunjung di pameran tersebut. "Ini mempertegas ciri khas kita (Sulteng) di dunia internasional," tambahnya.

Kemenkumham Sulteng dan pemerintah Sulteng terus mendukung pengrajin tenun Donggala untuk meningkatkan kualitas dan produksi.

Banyaknya pendaftaran dan pencatatan perlindungan kekayaan intelektual menjadi salah satu indikator dukungan tersebut. "Komitmen kita bersama pemerintah adalah untuk meningkatkan usaha masyarakat dan ekonomi kerakyatan melalui perlindungan Hak Kekayaan Intelektual," ungkap Hermansyah.

Baca juga : Mimpi Besar Mengangkat Komoditas Kabupaten Lembata 

Ia berharap keikutsertaan tenun Donggala di pameran tersebut dapat membuka peluang baru bagi para pengrajin untuk memasarkan produk mereka ke pasar internasional. "Kami berharap tenun Donggala bisa menjadi ikon kerajinan tangan Indonesia yang mendunia," harapnya.

Hermansyah berpesan, masyarakat Sulteng untuk melindungi karya cipta mereka melalui Hak Kekayaan Intelektual di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. "Perlindungan kekayaan intelektual sangat penting untuk mencegah pencurian karya kita," tandasnya.

Pameran tersebut, diselenggarakan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) dan merupakan salah satu ajang terbesar di dunia untuk memamerkan kekayaan intelektual.

Partisipasi tenun Donggala di pameran itu adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan produk tersebut kepada dunia internasional. Produk tenun Donggala ditampilkan di stand khusus Indonesia bersama produk-produk unggulan lainnya dari pelbagai daerah di Indonesia.

Pengunjung dapat melihat langsung motif dan tekstur tenun Donggala serta mempelajari proses pembuatan yang masih tradisional.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat