PramudyaYeremia Mengaku Bisa Jadi Juara di Kejuaraan Asia karena Terinspirasi BagasFikri
![Pramudya/Yeremia Mengaku Bisa Jadi Juara di Kejuaraan Asia karena Terinspirasi Bagas/Fikri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/ed601ee1406d49ab10b04bc6f2bf46ca.jpg)
GANDA putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menceritakan kemenangan mereka di Kejuaraan Asia 2022 tidak lepas dari keberhasilan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menyabet gelar All England. Kesuksesan Bagas/Fikri menjadi inspirasi mereka saat berlaga di Manila, Filipina, Minggu (1/5.)
Saat berlaga di babak final, Pramudya/Yeremia menaklukkan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia 23-21 dan 21-10.
"Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi dan ingin menunjukkan bahwa kami pun bisa," ungkap Pramudya melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.
Baca juga: Lawan Wakil Malaysia, Pramudya/Yeremia Menangkan Kejuaraan Asia
Bagi mereka, gelar di Kejuaraan Asia menjadi pelecut semangat untuk berprestasi di ajang yang lebih tinggi.
"Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten," kata Yeremia.
Wakil Indonesia sempat tertinggal di awal gim namun kualitas mereka berangsur meningkat dan mencapai puncaknya di gim kedua.
"Di gim pertama, kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka. Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka. Di gim kedua, kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah," tutur Pramudya.
Gelar ini membuat Skuat Merah Putih melepas dahaga juara Asia selama tujuh tahun. Terakhir, Indonesia meraih gelar di ajang ini adalah pada 2015 melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sedangkan di ganda putra, Pramudya/Yeremia meneruskan catatan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menjadi juara pada 2009.
"Kami sangat senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog, bukan unggulan tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah mencapai final saja kami sudah bersyukur," kata Pramudya.
Laju Pramudya/Yeremia di ajang bertaraf BWF Super 1000 ini diawali dengan mendapat bye di babak 32 besar, lalu setelahnya sanggup melibas pasangan unggulan.
Dimulai dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (6/Malaysia) di babak 16 besar, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (2/Jepang) di perempat final, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4/Indonesia) di semifinal, hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik (5/Malaysia) di final. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Pebulu Tangkis Tiongkok Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Berlaga Pada Kejuaraan Asia Junior di Yogyakarta
Tim Penjaringan PBSI Segera Buka Pendaftaran Calon Ketum
BNI Dukung Penuh Para Atlet di Ajang Thomas Uber Cup 2024
Jojo Persembahkan Gelar Tunggal Putra BAC 2024
Jonatan Christie Sebut Gelar di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia dan All England Jadi Modal untuk Lebih Konsisten
Taklukkan Wakil Tuan Rumah, Jonatan Christie ‘Jojo’ Juara BAC 2024
Pebulutangkis Indonesia Pramudya Kusumawardana Dinaturalisasi Australia
Yeremia Rambitan Dipasangkan dengan Rahmat Hidayat
Pramudya Resmi Keluar dari Pelatnas Cipayung
Korea Terbuka 2023, Pramudya/Yeremia Lolos Babak 32 Besar
Pram/Yere Akui tidak Mudah Tundukkan Duet Taiwan di Putaran Pertama Orleans Masters
Tiga Ganda Putra Melaju ke 16 Besar Orleans Masters
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap