visitaaponce.com

Hasil di Hangzhou jadi Pembelajaran Lalu Zohri untuk Olimpiade Paris 2024

Hasil di Hangzhou jadi Pembelajaran Lalu Zohri untuk Olimpiade Paris 2024
Kekalahan Zohri (tengah) diharapkan menjadi pelajaran berharga untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.(AFP)

SPRINTER Indonesia Lalu Muhammad Zohri menegaskan penampilan di Asian Games 2022 Hangzhou jadi pembelajaran berharga untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024. Proses pemulihan seusai cedera menjadi tantangan yang harus dihadapi atlet berusia 23 tahun itu untuk meningkatkan performanya.

Di Hangzhou, Zohri finis di posisi keenam dengan catatan waktu 10,16 detik pada final lari 100 meter putra, Sabtu (30/9). Atlet tuan rumah Zhenye Xie tampil tercepat dengan catatan waktu 9,97 detik.

Hasil itu bukan catatan waktu terbaiknya. Zohri ialah pemegang rekor Asia Tenggara di nomor 100m dengan catatan waktu 10,03 detik. Namun, catatan Zohri di Hangzhou lebih baik dibanding waktu yang pernah dibukukan Zohri di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di nomor yang sama. Lima tahun lalu, Zohri pun masuk final, ia menempati ranking tujuh dengan koleksi 10,20 detik.

Baca juga: Zohri Sebut Lolos ke Semifinal karena Fokus Berlari Tanpa Cemaskan Saingan

Zohri menceritakan kendalanya. Paling utama terkait teknik yang dinilai belum sempurna. Lima bulan lalu Zohri terkena cedera otot paha saat berlaga di SEA Games 2023 Kamboja. “Bisa dikatakan (ketika terlihat seperti mau terpleset itu) sudah kecepatan maksimal, akhirnya enggak ballance (seimbang). Ini bisa dibilang speed endurance kurang dan memengaruhi keseimbangan,” kata Zohri.

“Speed balancing itu sebenarnya program umum, seperti setahun sebelum kejuaraan atau beberapa bulan ketika pelari ditargetkan untuk mencapai peak performance. Nah kemarin kan sempat cedera, jadi istrahat dan tidak sempat mendapat program latihan itu," lanjutnya.

Baca juga: Andy Prayoga Tercepat di Sesi Seeding Run 76 Indonesian Downhill 2023

Cedera yang diderita Zohri itu bukan yang pertama dialaminya. Sebelum turun di Olimpiade 2020 Tokyo, Zohri juga sempat cedera kaki. Saat ini, Zohri mengaku kondisinya sudah hampir pulih.

"Sudah 95% dan tidak trauma juga. Saya tidak mau banyak berpikir. Saya punya cara menghibur diri karena saya percaya penyakit itu muncul ketika kita banyak berpikir,” kata Zohri.

Namun, yang paling memengaruhinya ialah porsi latihan yang dijalani atlet asal Nusa Tenggara Barat. Akibat cedera, ia sempat absen di latihan karena menjalani rangkaian terapi penyembuhan.

“Setelah SEA Games beberapa minggu sempat terapi, terus dengar berita ada tryout di Tianjin. Tapi cedera ini sebenernya sempat membuat saya tidak latihan, yang mungkin akibatnya memengaruhi teknik,” ujar Zohri.

Juara dunia junior ini mengaku penampilan di Hangzhou akan jadi tolak ukur kemampuannya untuk tampil di Olimpiade Paris. Zohri harus mampu membukukan catatan waktu 10 detik di nomor 100 meter untuk tampil di lintasan Paris, dan target tersebut masih menjadi ambisinya.

“Tentu (tidak berubah target saya). Sekarang saya harus menjaga kondisi agar tidak cedera lagi, tidak banyak pikiran sehingga bisa mencapai tujuan itu,” kata Zohri. (KOI/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat