Ini Kata Agripina Soal Hukuman dari BWF karena Pengaturan Skor
![Ini Kata Agripina Soal Hukuman dari BWF karena Pengaturan Skor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/042bbf8fc3045338a48cd6c44aadb92e.jpg)
ATLET bulu tangkis Indonesia Agripina Prima Rahmanto Putra buka suara soal isu hukuman yang diterimanya dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Agripina mengaku mendapat tawaran pengaturan skor di putaran kedua Vietnam Terbuka 2017. Putra dari pebulu tangkis legendaris Sigit Pamungkas itu menolak tawaran tersebut.
Namun, pada Januari 2021, ia dijatuhi sanksi dibekukan selama lima tahun oleh BWF karena tidak melaporkan perihal tawaran pengaturan skor tersebut.
Baca juga : 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia Dapat Sanksi Larangan Tanding hingga Seumur Hidup oleh BWF
"Itu kejadiannya pada 2017. Jadi, saya ditawari oleh pihak tertentu untuk mengalah tapi saya dengan dan sangat jelas menolak tawaran tersebut. Jatuhnya sanksi BWF-nya pun saat BWF sudah keluar tuduhannya, saya tidak ada sama sekali (terlibat) kasus match fixing. Yang ada tuduhannya adalah saya tidak melaporkan adanya kejadian match fixing," ujar Agri kepada pewarta di Jakarta, Selasa (2/4).
Agri menyayangkan sejumlah pemberitaan media massa yang mengabarkan ia termasuk dalam delapan atlet yang terlibat pengaturan skor di Vietnam Terbuka 2017, padahal statusnya menerima hukuman karena tidak membuat laporan.
"Tapi saya tidak tahu kenapa yang diberitakan nama saya diikutsertakan dalam delapan atlet kasus match fixing Vietnam Terbuka," ujar Agri.
Baca juga : Tim Bulu Tangkis Jajal Tempat Pemusatan Latihan Olimpiade 2024
Nama Agri sempat melejit pada 2010-an sebagai spesialis ganda putra berpasangan dengan Marcus Gideon. Pasangan tersebut bahkan sempat menduduki peringkat ke-25 dunia dan menggondol juara di Singapura International 2011 dan Iran Fajr 2013.
Agri sebenarnya bisa mengajukan banding perihal kasus ini, namun laporan yang diterimanya dari PBSI sudah terlambat karena telah keluar putusan dari pihak BWF.
"Sebenarnya saya bisa banding. Aturannya dari BWF ke PBSI baru ke saya, baru saya banding. Tapi ini pas dari PBSI, sudah ada putusan dari CAS," ujar Agri.
Selain dijatuhi sanksi larangan bertanding di kompetisi BWF selama lima tahun hingga 18 Januari 2026, Agri juga terkena denda sebesar US$3.000. Namun terkait dengan sanksi denda tersebut, Agri mengatakan telah dibayar oleh pihak PBSI.
"Untuk sanksi berapa ribunya itu sudah dibayarkan oleh PBSI, sudah semua," pungkas Agri. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Netizen Tiongkok Kecam Pernyataan PBSI Soal Penanganan Medis Zhang Zhi Jie
Ini Pernyataan Resmi BWF Terkait Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Profil Zhang Zhi Jie yang Meninggal Saat Bertanding: Bintang Bulu Tangkis Masa Depan Tiongkok
Debut Ester di Indonesia Terbuka Terhenti di 16 Besar
173 Pebulu Tangkis Berlaga di Olimpiade 2024, Wakil Indonesia ada di Semua Nomor
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap