visitaaponce.com

Para Atletik Raih 1 Emas dan 5 Perunggu di World Championships

Para Atletik Raih 1 Emas dan 5 Perunggu di World Championships
Para Atlet Indonesia raih 1 emas dan 5 perunggu di Kejuaraan Dunia Para Atletik Kobe pada 17-25 Mei 2023.(Dok.NPC)

NATIONAL Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengirimkan 11 atlet, dan sembilan ofisial ke Jepang dalam ajang Kobe 2024 Para Athletics World Championships pada 17-25 Mei 2024 lalu.

Dalam turnamen tersebut, Indonesia sukses pulang dengan oleh-oleh 1 emas, dan 5 perunggu dari kejuaraan ini.

Karisma Evi Tiarani peraih emas dengan catatan waktu 14.65 di kelas Women's 100m T63. Di kelas ini dia unggul dari wakil tuan rumah. Tomomi Tozawa dari Jepang harus puas di urutan kedua dengan catatan waktu 15.76. Disusul rekan senegaranya Kaede Maegawa (16.11).

Baca juga : Pararenang Indonesia Raih Satu Perunggu di Para Swimming World Series Singapore 2024

Catatan Karisma Evi ini juga melebihi championship record atas namanya, yang didapatnya di Dubai, Uni Emirat Arab pada 13 November 2019 silam dengan catatan waktu 14,72. Sementara world record untuk kelas T42 juga dipegang oleh Evi, dengan waktu 14.37 yang didapatnya di Hangzhou, China, 26 Oktober 2023. Sayang di Kobe dia belum bisa melampaui catatan tersebut.

Sementara itu di kelas Women's 100m T12, Indonesia harus puas dengan medali perunggu. Ni Made Arianti Putri yang ditemani guidenya, yakni Bayu Aji Laksono finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 12,85. Dia tertinggal tipis dari De La Cruz Severi dari Dominika (12.43) dan Gomes de Aguira dari Brasil (12.58) yang sukses meraih emas dan perunggu.

Sementara untuk kelas Universal 4x100m Relay, Indonesia finis di posisi ketiga dengan raihan waktu 48 detik. Kalah dari China (45,54), dan Britania Raya (47,50).

Baca juga : Persiapan Atlet Paralimpiade 2024 Hampir Sempurna

Untuk kelas Men's 100m T37, Indonesia meraih perunggu dimana Saptoyogo Purnomo finis di posisi ketiga dengan raihan waktu 11.63. Kalah tipis dari Gomes de M.R asal Brazil (11.30), dan Andrei Vdovin dari Rusia dengan catatan waktu 11,54 detik.

Saptoyogo juga menyumbang medali perunggu lainnya dari kelas Men's 200m T37. Dia finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 23.61, tertinggal dari Andrei Vdovin dari Rusia (23.09) yang meraih emas, dan Michal Kotkowski dari Polandia yang mendulang perak dengan catatan waktu 23.44.

Perunggu juga disumbangkan dari kelas Men's Javelin Throw F57. Fauzi Purwolaksono finis di posisi ketiga dengan catatan waktu total 48,25. Dia kalah dari Cicero Valdiran Lins Nobre asal Brasil dengan catatan waktu 50,18, dan Muhammet Khalv Andi dari Turki (49,80).

Baca juga : NPC Indonesia Sebut Sudah 13 Atlet Lolos ke Paralimpiade Paris 2024

Usai perlombaan Karisma Evi bangga bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia,terlebih dia memecahkan catatan championship-nya.

Kejuaraan ini adalah ajang try out terakhir atlet para atletik sebelum terjun di Paralympic Games (Paralimpiade) Paris 2024.

"Alhamdulillah bisa pecah rekor championship, tapi rekor pribadi belum pecah," kata Evi dalam rilis tertulisnya pada Senin (27/5).

Baca juga : Pemerintah Anggarkan Rp36 Miliar untuk Persiapan NPC ke Paralimpiade

"Kejuaraan ini penting banget untuk melihat kekuatan musuh tapi sayang tidak semua datang. Belum bisa jadi ukuran juga pengingat lawan tim inti, yang awalnya target saya mau mengalahkan mereka (calon kompetitor utamanya), namun ternyata tidak datang," ucapnya.

Di lain sisi dengan pencapaian emas di world championship ini bisa menambah satu slot buat Indonesia ke Paris.

"Persiapan di Paris, latihan harus lebih intensitas lagi. Paralimpik tentu ingin dapat medali, tapi inginnya bisa pecah rekor pribadi saya juga," ucapnya.

Kebanggan juga ada dibenak Ni Made Arianti Putri. Di mendapat dua perunggu di kejuaraan ini. Ia mengaku sangat bersyukur atas prestasi yang telah dicapainya.

"Bersyukur dapat dua medali dari individu dan estafet, walaupun catatan waktu saya tidak lebih baik dari sebelumnya. Kendalanya cuacanya di sini dingin sekali, beda dengan Indonesia yang panas," kata Arianti.

Hingga saat ini Ni Made memang belum mendapat kepastian dapat tiket ke Paris, namun dia tetap optimistis bisa menggapainya. Sampai saat ini Indonesia telah meloloskan 24 atlet ke Paralimpiade Paris 2024.

"Astungkara, jika Tuhan mengizinkan, sebagai atlet inginnya bisa ke Paralimpik," tuturnya.

Sementara itu Pelatih NPC Indonesia Purwo Adi Sanyoto mengaku bangga dengan pencapaian ini. Mengingat Indonesia awalnya hanya menarget dua perunggu di kejuaraan ini, namun akhirnya bisa meraih 1 emas, dan 5 perunggu.

"Alhamdulillah bisa melebihi target awal kami di kejuaraan ini. Tryout ini penting untuk jadi modal atlet. Kami bisa mengambil langkah tepat kedepan dan evaluasinya. Ajang ini jadi acuan kami, apa kekurangannya dan apa yang bisa diperbaiki," kata Adi.

Hingga saat ini dari para atletik, yang sudah mendapat tiket ke Paralimpiade Paris ada dua nama, yakni Karisma Evi dan Saptoyogo.

"Iya, hingga saat ini memang dari para atletik yang direct ke Paralympic Games di Paris baru dua nama. Mudah-mudahan kami bisa dapat delapan slot. Kami menunggu pengumuman dari NPC soal slot atlet," terangnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat