visitaaponce.com

Jasa si Kecil

Jasa si Kecil
(Dok. Pribadi)

NATAL kerap disebut sebagai pesta besar. Bagi sementara pihak, pesta diletakkan pada banyaknya suka di permukaan rasa gembira, gairah secara lahiriah, menikmati harta berlimpah. Penebusan dan pembebasan memang dapat ditakar sebagai hal akbar. Maka hiasan dipaparkan dan tersiar sebagai serbabesar-besar.

Namun, momentum yang menjadi titik mulia itu dihidangkan Yang Mahacinta melalui si Kecil, yaitu Sang Putera papa. Di pangkuan Mama tanpa hiasan cemerlang. Pendampingnya, berpadu dengan rakyat jelata. Tempatnya juga di lokasi papa. Lingkungannya sangat nestapa, hanya para gembala, dengan hewan belaka.

Namun, justru di sanalah terbuka luasnya taman terbuka. Yang akhir-akhir ini membangunkan manusia pada duka nestapa, yang membayangi alam semesta. Karena sudah lama manusia lupa akan sengsara, yang mengancam di cakrawala. Bersama penataan manusia tanpa rencana. Di ujung asa, Yang Mahakuasa menghendaki menawarkan penyelamatan dari sumbangsih bayi yang mengawali aksi untuk pemulihan kembali pada cinta kasih ilahi.

Bukan berpangkal pada singgasana istana penguasa atau permata serbagemilang. Sang Mahabijaksana mau menyelamatkan manusia dengan melibatkan diri pada manusia yang penuh sengsara. Mengapa? Sesungguhnyalah pada awal segalanya Sang Mahacinta mencipta segala dengan sepenuh cinta untuk semua dan bersama manusia. Penciptaan awal segala telah mengarah kepada perpaduan apa saja. Diserahkan kepada sepasang manusia untuk bahagia bersama; tetapi dihancurkan dengan mengikuti nafsu yang tergila-gila pada kemakmuran semu, saling melanggar, yang diterbitkan oleh rangsangan kehausan dan hasrat berkuasa.

Mereka melanjutkan dengan sejarah yang membawa masa tiada budi bahasa, tanpa kasih-damai. Dunia cinta perdana telah dinodai oleh iri, rasa benci, melupakan saling memberi; membawa saling binasa. Semua suku bangsa ikut godaan mau secara ternoda menciptakan sengsara. Maharahim Mahacinta; Yang Mahakuasa berkenan mengampuni dan mau menyelamatkan dunia dan manusia bukan dengan kuasa, melainkan dengan cinta.

Berpangkal dari Sang Putera, yang tiada harta, tetapi dalam kelemahan-Nya memikat hasrat saling mendekat. Yosep dan Maria memberi diri untuk melayani si Bayi; bukan dengan habis-habisan saling meminta, tetapi sudi memberi. Penyelamat Dunia menganugerahi dengan suci sejati; untuk 'Melangkah Bersama' dengan 'Bekerja membangun dunia'. Membawa masyarakat manusia dalam cinta; bukan berebut kuasa, atau berlomba rasa-loba, atau menyebar tipu, serta membangun nafsu, tetapi saling membawa berkat penuh hasrat kasih dalam keluarga dan lintas bangsa, membangun persahabatan di segala asa, seraya memadukan hasrat berseru menjunjung tinggi Yang Mahakasih; seraya memulihkan persaudaraan di tengah alam semesta dan memperindah dunia.

Di sanalah manusia menyambut Sang Putera dengan penuh asa bagi semua. Ia bahkan berkenan memberi diri dengan wafat dan dibangkitkan dalam ruach yang penuh berkah bagi semua, yang dicintai walau sering merasa tanpa asa. Kita syukuri cinta dari Yang Kuasa, undangan bagi kita bersama. Manusia dan alam semesta diundang atas jasa Sang Putera untuk dipulihkan Yang Mahakuasa guna saling mencinta; hidup bersama, berbagi bahagia dalam jalan bersama.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat