visitaaponce.com

Ribuan Jemaat Padati Gereja Katolik di Surabaya

Ribuan Jemaat Padati Gereja Katolik di Surabaya
Umat Nasrani mengikuti ibadah misa Kenaikan Yesus Kristus di Gereja Katedral, Jakarta,(MI/Susanto)

SEKITAR 10 ribuan jemaat akan mengikuti ibadat Kenaikan Yesus Kristus di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus (HKY) Surabaya. Dalam peringatan kali ini, pesan yang disampaikan kepada semua jemaat adalah mewartakan kebenaran.

Romo Robertus Theo Elno Respati Pastoran Gereja Katedral HKY Surabaya mengatakan, ibadat Kenaikan Yesus Kristus sudah berlangsung sejak Kamis (9/5) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Total ada lima sesi ibadat yang berlangsung mulai pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB, 10.00 WIB, 16.00 WIB dan 18.30 WIB. Kata Romo Theo, setiap sesinya akan diisi oleh 2.000 ribu jemaat. Apabila di total, jumlah jemaat di gereja ini mencapai 10.000 orang lebih.

Baca juga : Kemenlu Bahas Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

“Kemarin satu kali ibadah, hari ini lima kali. Setiap sesi Misa itu dua sampai tiga ribuan orang. Jadi, sekitar 10 ribu umat yang hadir,” kata Romo Theo, ditemui di Gereja Katolik HKY Surabaya.

Romo Theo mengutarakan, dalam peringatan Kenaikan Yesus Kristus kali ini, pihaknya menyampaikan tentang pentingnya mewartakan kebenaran di tengah pesatnya perkembangan teknologi khususnya artificial intelligence (AI).

“Gereja memandang dunia sekarang sedang banyak AI, lalu bagaimana peran manusia?” tuturnya.

Baca juga : 292 Hari Lagi, Pintu Suci di Vatikan akan Dibuka Paus Fransiskus

Dalam konteks mewartakan kebenaran, Romo Theo mengutip pesan Paus Fransiskus yang menyoroti perkembangan AI. Menurutnya, jangan sampai perkembangan AI mempengaruhi dunia informasi dan landasan-landasan kehidupan masyarakat.

Oleh sebab itu, dia minta supaya jemaat selalu mengabarkan kebenaran kepada sesama manusia. Sebab, menurutnya, di era sekarang ini sudah banyak manipulasi yang terjadi akibat dampak perkembangan teknologi.

“Mewartakan sukacita itu mewartakan kebenaran, karena AI juga kadang sebuah manipulasi yang dilakukan. Memang itu teknologi manusia, tapi perlu hati-hati dalam penerapanya,” katanya. (FL/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat