visitaaponce.com

Jaga Perdamaian di Asia

Jaga Perdamaian di Asia
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri rangkaian KTT ke-37 ASEAN secara virtual melalui konferensi video dari Istana.(Dok. Biro Pers Sekreatariat Presiden/Muchlis Jr)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan pentingnya peran ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Di tengah rivalitas dua kekuatan besar dunia, Jokowi menilai keberpihakan ialah sesuatu yang wajar, tetapi jangan sampai merusak kolaborasi antarnegara ASEAN.

“ASEAN harus solid, harus bisa menjaga keseimbangan, terus menyampaikan pesan untuk memperkukuh kerja sama yang saling menguntungkan, terus menyampaikan pesan pentingnya para mitra kita untuk menghormati Treaty of Amity and Cooperation, dan terus menyampaikan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk di antaranya UNCLOS 1982,” ujar Jokowi dalam pidato pada KTT Pleno ke- 37 ASEAN dari Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.

Ditambahkannya, dengan soliditas dan komitmen kuat untuk memajukan kerja sama inklusif, ASEAN tidak akan terjebak di antara rivalitas dua kekuatan besar dunia. ASEAN juga akan mampu memainkan peran sentralnya dalam pengembangan kerja sama kawasan.

Selain KTT Pleno ke-37 ASEAN, Jokowi juga meng ikuti KTT ke-23 ASEAN dengan Tiongkok, KTT ke-21 ASEAN dengan Korea Selatan, KTT ke-23 ASEAN dengan Jepang, serta KTT ke-17 ASEAN dengan India. Rangkaian utamanya akan membahas langkah bersama untuk mencegah dampak pandemi. Seluruh negara diharap berkomitmen meningkatkan kerja sama di 2021, khususnya terkait produksi vaksin serta menangani dampak ekonomi dan sosial.

Indonesia antara lain mengusung inisiatif untuk membuka kembali konektivitas dan memulihkan ekonomi melalui ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA).

Jokowi mendorong segera munculnya kebijakan pendukung TCA seperti membentuk jalur cepat sementara dan mengeluarkan regulasi protokol kesehatan. Platform digital yang terintegrasi serta penentuan port of entry juga harus diimplementasikan.

“Saya harap ASEAN TCA ini dapat dioperasionalisasikan pada kuartal pertama tahun depan,” kata Jokowi. Dia juga menggarisbawahi pentingnya penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Setelah melalui proses negosiasi selama lebih dari delapan tahun, negara-negara ASEAN akhirnya sepakat menandatangani pakta perjanjian dagang di kawasan tersebut.


Konsisten independen

Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, mengatakan Indonesia selama ini konsisten menggaungkan sikap independen di level regional ataupun global dan mengajak negara-negara ASEAN untuk menjaga prinsipprinsip organisasi tersebut.

Terkait rencana peluncuran ASEAN Declaration on an ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework, Teuku menilai perlu ada sosialisasi menyeluruh karena kebijakan itu tidak populer di tengah pandemi. Perlu juga dijelaskan secara rinci manfaat kebijakan itu bagi Indonesia dan kalangan mana saja yang terlibat di dalamnya.

“Tolong ASEAN, program-program itu disosialisasikan terlebih dahulu. Jangan sampai aparatur dalam negeri kaget. Jangan sampai ini juga karena kepentingan yang sangat elitis,” tegasnya. (Van/X-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat