visitaaponce.com

10 Negara Tawarkan Bantuan Pencarian KRI Nanggala 402

10 Negara Tawarkan Bantuan Pencarian KRI Nanggala 402
KRI Nanggala 402(AFP/HO)

TENGGELAMNYA KRI Nanggala-402 mendapat perhatian dunia internasional. KAPUSPEN TNI Mayjend Achmad Riad mengatakan saat ini ada 10 negara menawarkan bantuan untuk mencari keberadaan kapal selam yang tenggelam di perairan utara Bali itu.

"Hingga saat ini tawaran bantuan pencarian kapal tenggelam datang dari mana-mana. Sekurang-kurangnya ada sekitar 10 negara menawarkan bantuan. Mereka terdiri dari Singapura, Malaysia, Amerika, Australia, Jerman, Perancis, Rusia, Turki, Thailand, India. Yang sudah confirm baru Singapura dan Malaysia. Namun Malaysia belum berangkat menuju lokasi," ujarnya di Base OPS Lanud Ngurah Rai, Kamis (22/4).

Selain tawaran bantuan dari berbagai negara, Indonesia sendiri telah mengerahkan seluruh kekuatan untuk melakukan pencarian KRI Nanggala 402. Saat ini sudah dikerahkan untuk pencarian yakni KRI REM, KRI GNR dan KRI DPN dengan menggunakan sinar aktif dengan metode Cordon CORDON 2000 yrds. Namun hasilnya masih nihil. Juga dikerahkan dengan helikopter untuk melakukan pencarian. Selain itu juga dikerahkan KRI Rigel (hidros) dari Jakarta dan KRI Rengat (satuan ranjau) untuk membantu pencarian menggunakan side scan sonar.

baca juga: TNI KRI Nenggala 402 Tenggelam

Dari Banyuwangi juga dikirim 2 mobil chamber, distres ISMERLO (international submarine escape and rescue leaison office), dan sudah direspons oleh AL Singapura dan AL Australia. Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi hilang kontak terhadap KRI Nanggala-402 yang sedang melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT oleh kepala latihan di daerah latihan kapal selam TNI AL di laut Bali.

Kronologisnya, Pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB KRI NGL-402 izin menyelam ke komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan. Namun setelah izin diberikan, KRI NGL hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi. (OL-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat