visitaaponce.com

Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi Dibandingkan Partai Lain

Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi Dibandingkan Partai Lain
Bendera PDIP(MI / Andri Widiyanto)

SAIFUL Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil jajak pendapatnya terkait elektabilitas partai politik pasca PDI Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Berdasarkan hasil survei, elektabilitas PDIP masih yang tertinggi di kalangan pemilih kritis.

Dalam survei pada pemilih kritis 25-28 April 2023, PDIP mendapat dukungan tertinggi dengan 19,9 persen. Elektabilitas PDIP dikuntit Partai Gerindra dengan 12,4 persen, Partai Golkar 9,3 persen, Partai Demokrat 6,5 persen, PKS 6,1 persen, PKB 5,5 persen, dan Partai NasDem 3,6 persen.

Sementara itu, partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 3 persen. Namun, masih ada 30,3 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.

Baca juga : Survei: Elektabilitas Ganjar dan Anies Cenderung Naik, Prabowo Turun

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan dukungan kepada PDIP di kalangan pemilih kritis cenderung naik pasca pengumuman capres dari 16,1 persen dalam survei 18-19 April 2023, menjadi 19,9 persen dalam survei 25-28 April 2023. Sedangkan, dalam kurun waktu yang sama, dukungan kepada partai-partai lain tidak mengalami perubahan berarti.

“Setelah mengalami tren yang menurun, elektabilitas PDIP di kelompok pemilih kritis menguat pasca pencalonan Ganjar (Pranowo),” ujar Deni melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta,, Selasa, (2/5). 

Baca juga : SMRC: Khofifah Punya Magnet jadi Cawapres, Representasi Tokoh NU

Deni menyampaikan secara umum, peta dukungan kepada partai politik tidak banyak berubah daripada hasil Pemilu 2019. PDIP masih berada di posisi teratas disusul Gerindra dan Golkar.

Deni menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone, sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa mempengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.

Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening. Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telepon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih. Margin of error survei diperkirakan ±3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (MGN/Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat