visitaaponce.com

Pengamat Usul Ada Tiket Bundling Kereta Cepat-LRT Jabodebek

Pengamat Usul Ada Tiket Bundling Kereta Cepat-LRT Jabodebek
LRT Jabodebek(Dok. Humas LRT Jabodebek)

PENGAMAT transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang mengusulkan ke pemerintah ada tiket bundling atau penggabungan antara tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan kereta ringan atau light rail transit/LRT Jakarta–Bogor–Depok-Bekasi (Jabodebek).

Ia setuju dengan langkah pemerintah yang memberikan subsidi tarif untuk moda transportasi LRT Jabodebek, namun tidak untuk KCJB. Alasannya, kereta cepat bukan termasuk kelas kereta ekonomi.

"Kereta cepat seharusnya tidak mendapat subsidi. Tapi, saran saya ada bundling tiket antara LRT Jabodebek dan KCJB untuk menarik minat masyarakat," ujar Deddy saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (24/8).

Baca juga: LRT Jabodebek Beroperasi 28 Agustus 2023, Bidik 137 Ribu Penumpang Per Hari

Menurut Deddy, tarif kereta cepat relasi Jakarta-Bandung yang akan dipatok sekitar Rp250 ribu-Rp350 ribu, sudah termasuk dengan harga tiket LRT Jabodebek. Seperti diketahui, di Stasiun Halim, Jakarta Timur,

LRT Jabodebek langsung terhubung dengan KCJB. Fasilitas integrasi kedua moda transportasi baru itu melalui bangunan skybridge.

Baca juga: Terlampau Jauh dari Tarif KRL, LRT Sulit Tarik Minat Masyarakat

"Jadi tiket integrasi ini penting karena akan lebih ekonomis," sebut Deddy.

Untuk meningkatkan minat masyarakat beralih naik kereta cepat, pengamat transportasi MTI itu juga mendorong pemerintah untuk menyiapkan tiket integrasi antara KCJB dengan kereta feeder Padalarang-Bandung.

Deddy melanjutkan hal lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan operator KCJB ialah adanya akses yang nyaman di tiap stasiun yakni di Stasiun Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar untuk memudahkan perjalanan penumpang keluar dan masuk Kota Bandung. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat