visitaaponce.com

Debat Cawapres tidak Mendalam, Hanya di Permukaan Saja

Debat Cawapres tidak Mendalam, Hanya di Permukaan Saja
Debat Cawapres 2024(MI / Ramdani)

PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, apa yang disampaikan calon wakil presiden (cawapres) dalam debat perdana tak mendalam dan hanya mencoba menyampaikan isu di tingkat tataran permukaan saja.

"Padahal dari beragam hal yang kemudian disampaikan oleh masing-masing paslon sebenarnya akan menarik jika masing-masing paslon sedikit mendalami terkait apa isu yang mereka sedang sampaikan,” ungkap Yusuf kepada Media Indonesia, Jumat (22/12).

Secara umum, Yusuf menyebut salah satu benang merah yang bisa ditarik dari debat cawapres adalah pentingnya kapasitas institusi dalam upaya mendorong pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi di suatu negara atau dalam konteks ini di Indonesia.

Baca juga : Warganet Gambarkan Kondisi Debat Saat Ini, Cak Imin Nyuci Piring

Ketika kapasitas institusi yang direpresentasikan dari penegakan hukum kemudian pemberantasan korupsi kemudian efisiensi dalam melakukan usaha itu tidak dijalankan maka tentu akan menjadi berat untuk mendorong pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai dengan target yang ditawarkan oleh masing-masing calon cawapres,” tuturnya.

Baca juga: SGIE Jadi Trending Topic di Media Sosial

Ïntinya, menarik kalau masing-masing calon cawapres sedikit berbicara lebih teknis," ungkap Yusuf.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyayangkan aksi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang sengaja memberikan pertanyaan dengan istilah sulit untuk dipahami oleh cawapres lainnya dalam debat cawapres, Jumat (22/12).

“Beliau (Gibran) ingin memberikan pertanyaan sulit dipahami untuk menjatuhkan lawan, itu tidak tepat, cara menjatuhkan, membuat istilah yang tidak disampaikan apa singkatan, ini mirip saat Jokowi debat capres pada 2019,” tegas Pangi kepada Media Indonesia, Jumat (22/12).

Pangi menyebut seharusnya debat cawapres berlangsung dengan adu gagasan tanpa ada niat atau maksud menjatuhkan cawapres lain.

“Berarti kan sebenarnya beliau tidak ada niat baik dalam debat, ingin menjatuhkan tapi proses beliau menjatuhkan, mereka ingin menggali lebih dalam, kenapa dia tidak mau memberi tahu singkatannya apa,” ungkapnya.

Pangi pun menyoroti seharusnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mengatur aturan kebijakan pertanyaan para paslon untuk memberi pertanyaan dengan jelas bukan dengan singkatan. Apalagi, singkatan itu tidak umum. Yang pasti, kata Pangi, Gibran ingin menjatuhkan dan tidak fair karena ada niatan untuk menjatuhkan cawapres lain. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat