visitaaponce.com

Pesan Rhoma Irama kepada Anies Baswedan Pemilu itu Perlombaan

Pesan Rhoma Irama kepada Anies Baswedan: Pemilu itu Perlombaan
Anies Baswedan mengunjungi Rhoma Irama di Depok, Sabtu (20/1).(Dok Instagram.)

CALON presiden Anies Baswedan mengunjungi Rhoma Irama di markas besar Soneta, Depok, Sabtu (20/1). Raja dangdut itu memberikan sejumlah pesan kepada Anies bahwa pemilihan umum (pemilu) bukan sekadar arena pertarungan politik, melainkan perlombaan yang memacu setiap calon pemimpin dan masyarakat untuk berlomba dalam berbuat kebaikan. 

Pertemuan Anies Baswedan dengan legenda dangdut Rhoma Irama menyadari pentingnya mengubah pola pikir masyarakat terhadap pemilu. Ada ajaran agama yang menyatakan untuk berbuat perlombaan berbuat kebaikan.

"Kita harus mengubah mindset masyarakat tentang pemilu. Jangan lagi ada mindset pemilu ini sebuah pertarungan tetapi kita ubah menjadi perlombaan. Allah bersabda fastabiqul khairat berlomba-lombalah berbuat kebaikan," ujar Rhoma Irama bersama Anies Baswedan di Soneta Record, Sabtu (20/1).

Baca juga: Survei Indikator: 5,68% belum Tentukan Capres Cenderung Pilih Anies-Muhaimin

Pentingnya mengedepankan nilai-nilai kebenaran dan saling mendukung dalam eksistensi masyarakat menjadi fokus utama. Slogan damai dan aman dalam pemilu, lanjut Bang Haji, sapaan akrabnya, harus lebih dari sekadar kata-kata di atas kertas, melainkan menjadi kenyataan yang diimplementasikan dengan konsisten.

"Selama ini slogan pemilu damai aman harus direalisasikan, jangan cuma tulisan," papar Rhoma Irama, Sabtu (20/1).

Dok Instagram.

Menurut penyanyi berusia 78 tahun itu, mempertahankan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh anak bangsa. Pemilu menjadi momentum penting untuk mengintrospeksi terkait Pancasila hanya menjadi slogan belaka atau sudah terimplementasikan dengan baik di seluruh negeri.

Baca juga: Capres Anies Baswedan Temui Legenda Dangdut Rhoma Irama

Inti dari Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, seharusnya melandasi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Pemilu bukanlah pertarungan tanpa henti, melainkan perlombaan untuk membentuk Indonesia yang lebih baik.

Konsep pemilu damai secara nyata menjadi landasan yang kuat. Jika pemilu hanya menjadi sumber perpecahan, lanjut Rhoma, perlu dipertanyakan terkait masih relevan untuk menyelenggarakannya. Kebijakan harus diarahkan pada mewujudkan persatuan dan kesatuan, bukan sebaliknya.

Dok Instagram.

Moral dan etika bangsa, imbuhnya, menjadi penentu dalam memilih pemimpin yang mampu memenuhi amanat rakyat. Memilih Presiden yang sesuai dengan kapasitasnya berdasarkan UUD dan konstitusi Indonesia ialah harapan bersama.

"Dengan keyakinan bahwa seluruh rakyat Indonesia sudah cerdas untuk memilih pemimpin yang pantas, kita melihat ada momentum bagi Anies Baswedan untuk memimpin bangsa," katanya. Momentum ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana Indonesia bisa menjadi pemenang sejati melalui kepemimpinan yang bijaksana dan berwibawa. 

Transformasi pemikiran pemilu dari pertarungan menjadi perlombaan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan damai bagi bangsa Indonesia. "Semua rakyat Indonesia sudah mengerti siapa yang cocok untuk memimpin Indonesia," tutup Rhoma. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat