visitaaponce.com

Survei Indikator 5,68 belum Tentukan Capres Cenderung Pilih Anies-Muhaimin

Survei Indikator: 5,68% belum Tentukan Capres Cenderung Pilih Anies-Muhaimin
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.(MI/Adam Dwi.)

LEMBAGA survei Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pemilihan presiden (Pilpres) menggunakan simulasi surat suara dengan foto. Hasilnya, angka yang diperoleh masing-masing capres-cawapres, baik Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, konsisten sama dengan tanpa foto.

"Pak Prabowo-Gibran peringkat pertama 48,55% disusul Mas Anies 24,17%. Namun, selisihnya tidak signifikan dan statistik dengan Ganjar-Mahfud tetapi secara absolut Mas Anies-Muhaimin berada pada peringkat kedua," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers daring, Sabtu, 20 Januari 2024.

Soal terjadi satu atau dua putaran, Burhanuddin belum menemukan secara absolut. Meski hasil perolehan Prabowo-Gibran 48,55%, Burhanuddin mengatakan dari hasil survei yang dilakukan 10-16 Januari 2024 ini peluang Prabowo-Gibran unggul satu putaran terbuka.

Baca juga: Haedar Nashir Harap Debat Capres Cawapres Lebih Substantif

"Angkanya belum mencapai 50% tetapi ada potensi buat satu putaran," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu.

Namun, Burhanuddin menyebut satu putaran itu tergantung dua hal. Pertama, ada 5,68% yang belum menentukan pilihan. Mereka itu bisa proporsional memilih ke tiga paslon atau terhadap satu paslon saja.

Hanya, Burhanuddin menyebut pola yang selalu ia temukan dalam survei-survei yang kerap dilakukan, baik pilpres maupun pilkada, pemilih yang belum menentukan sikap itu pada umumnya cenderung ke penantang ketimbang petahana. Dalam konteks ini, kata dia, Prabowo-Gibran maupun Ganjar-Mahfud lebih merepresentasikan petahana.

Baca juga: Capres Anies Baswedan Temui Legenda Dangdut Rhoma Irama

"Anies-Muhaimin lebih merepresentasikan penantang. Apalagi narasi yang dipakai narasi perubahan. Jadi kalau 5,68% cenderung lari ke Anies-Muhaimin seperti pola yang kita temukan sebelumnya. Pak Prabowo gagal membungkus kemenangan dalam satu putaran dan suara Anies bisa jadi lebih tinggi dari prediksi survei kami," ungkap Burhanuddin.

Kemudian, variabel yang menentukan satu putaran lain ialah keinginan pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Burhanuddin mengatakan apabila persentase orang yang tidak menggunakan hak pilihnya itu terjadi secara random, hasilnya akan sama dengan hasil survei.

Namun, bila potensi golput lebih tinggi ke calon yang lain, itu kabar buruk buat calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki pendukung yang malas. Burhanuddin menyebut, pemilih Prabowo-Gibran dari data yang ia punya sebagian besar didongkrak oleh pemilih muda terutama gen Z.

"Saya sudah menyampaikan beberapa kali bahwa pemilih muda terkena sindrom gen Z and millenial paradox. Satu sisi pemilih ini besar. KPU misalnya menunjuk 56% daftar pemilih tetap 2024 berasal dari segmen pemilih gen Z dan milenial 56%. Jadi pemilu kita makin muda," ucap Burhanuddin.

Namun, dari pengalaman-pengalaman survei sebelumnya, Indikator Politik Indonesia menemukan data bahwa semakin muda pemilih, kecenderungan menggunakan hak pilihnya semakin turun dan kecil. Dia mencontohkan data Pilpres 2019, ada 81% pemilu menggunakan hak pilihnya. Namun, terlihat dari exit poll pemilih itu rata-rata usia semakin tua.

"Nah ini jadi alarm terutama terhadap paslon 2, karena kalau misalnya pendukung mudanya tidak menggunakan hak pilihnya yang dirugikan secara elektoral ialah paslon 2. Sementara kalau kita lihat profil pemilih Anies maupun Ganjar lebih militan," ucapnya.

Terlebih, kata Burhanuddin, pada Februari 2024 banyak hari libur nasional, tepatnya satu pekan sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024. Ada Israk Mi'raj pada Kamis 8 Februari; cuti Imlek dan hari raya Imlek pada Jumat 9 Februari dan Jumat 10 Februari. Apalagi, disambut dengan akhir pekan Minggu, 11 Februari 2024.

"Kemudian, Rabu libur juga bukan karena 14 Februari libur nasional, tetapi karena pemilu. Lalu, 14 hari Valentine kalau anak mudanya merayakan Valentine bangun kesiangan datang ke TPS, TPS sudah tutup, dan jangan-jangan memanfaatkan libur juga dengan mengambil cuti Senin dan Selasa," ucap Burhanuddin.

Bila itu terjadi, kata dia, suara Prabowo-Gibran bisa didiskon lebih kurang 3%. Di samping itu, bila terjadi dua putaran, Burhanuddin menyebut Prabowo-Gibran berpotensi masuk. Namun, dia belum memastikan paslon yang menemani di putaran kedua.

"Siapa yang menemani Pak Prabowo-Gibran di putaran kedua itu masih misteri Tuhan. Jadi kita tunggu saja, karena antara Mas Anies dan Mas Ganjar dalam margin of error," tuturnya.

Pada simulasi pemilihan presiden dengan surat suara yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, Prabowo-Gibran mendapat suara 48,55%. Ini disusul Anies-Muhaimin 24,17% dan Ganjar-Mahfud 21,60% serta tidak menentukan pilihan 5,68%.

Survei ini dilakukan pada 10-16 Januari 2024. Survei ini dilakukan dengan mewawancarai 1.200 orang dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling.

Margin of error survei tersebut sekitar 2,9%. Sementara itu, tingkat kepercayaannya mencapai 95%. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat