INDEF Cak Imin Positif, Mahfud Berkelas, Gibran Banyak Gimik
![INDEF: Cak Imin Positif, Mahfud Berkelas, Gibran Banyak Gimik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/0ccdb613355f4fb2d7d616263c7ad35f.jpg)
PENELITI Big Data Continuum Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Wahyu Tri Utomo menyebut bahwa pandangan publik terhadap hasil debat calon wakil presiden (cawapres) kemarin mengungkapkan bahwa cawapres nomor urut 1 yaitu Muhaimin Iskandar dinilai paling positif dengan positivity rate 73,97%. Hal tersebut diperoleh dari pengumpulan data yang dilakukan INDEF atas perbincangan publik di beberapa media sosial seperti TikTok, Twitter, dan Youtube.
"Cak Imin dinilai paling positif karena di dalam debat semalam itu dia dinilai sangat improve dibandingkan debat cawapres sebelumnya, dinilai lebih menguasai, seperti lebih mempersiapkan materi debatnya," ucap Wahyu pada Senin (22/1).
Sementara, di urutan kedua disusul oleh cawapres nomor urut 03 yakni Mahfud MD yang mana dinilai berkelas oleh publik dengan positivity rate 69,02%.
Baca juga: Gibran Hanya Diam saat Ditanya Soal Debat Cawapres
"Dengan kapabilitasnya sebagai seorang akademisi dan juga kemudian beliau yang sudah menjabat di berbagai bidang pemerintahan, dari segi jawaban dan sebagainya dinilai netizen sebagai sesuatu yang berkelas," jelasnya.
Di sisi lain, cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka pada saat debat cawapres kemarin, ia mendapatkan penilaian terlalu banyak gimik dari publik dengan positivity rate 49,65%.
Baca juga:
Level Kepemimpinan Gibran Masih Rendah
"Dari sisi performa, netizen menilai cukup berbeda dari yang dulu (debat cawapres pertama), tapi dalam debat malam tadi banyak netizen menilai Gibran terlalu banyak bermain gimik dan kurang fokus pada materinya," ungkap dia.
Dari sisi performa cawapres selama debat kemarin juga, banyak netizen yang mengaku bahwa tidak terlalu suka dengan gestur Gibran selama debat serta jawaban yang dinilai tak sesuai dengan pertanyaan atau tema yang diangkat.
Berbanding terbalik dengan cawapres nomor urut 01, lanjut Wahyu, netizen pun dibuat terkejut dengan performa penampilan Muhaimin Iskandar pada debat cawapres semalam.
"Dengan penampilan yang impresif itu dan berbeda dari sebelumnya, netizen memberikan pujian yang luar bisa," beber dia.
Terakhir, netizen memandang bahwa cawapres nomor urut 03 menilai bahwa Mahfud MD berkelas dan sabar menghadapi anak muda.
"Jadi netizen itu memuji penampilan Prof Mahmud yang menunjukkan kapabilitasnya sebagai negarawan dan saat dipancing emosinya Prof Mahfud dapat menanggapinya dengan sabar," tandasnya.
Diksi Kurang Familiar
Di kesempatan yang sama, Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho menyebut bahwa masih cukup banyak diksi-diksi yang mana masyarakat awam kurang familiar dengan diksi yang disampaikan saat debat semalam.
"Fokus terhadap diksinya terhadap definisi dari diksinya itu sendiri yang lebih banyak banyak, bukan terkait dengan pembahasan dari diksi tersebut. Jadi lebih kepada perdebatan terkait dengan definisi, saya melihat bahkan hanya menyampaikan problem saja tetapi ketika berbicara mengenai solusi saya rasa tidak terhighlight di debat semalam," papar Andry.
Selain itu, ia menilai kritik dari cawapres 01 dan 03 yang terkait dengan hilirisasi tidak dijawab secara tuntas oleh cawapres 02.
"Jadi beberapa hal missing terkait dengan solusi itu," jelas dia.
Peneliti Center of Macroeconomics and Finance INDEF, Riza Annisa Pujarama berekspektasi bahwa debat kemarin membahas bagaimana visi misi dan solusi atas permasalahan yang ada sekarang.
"Tapi yang keluar justru solusinya tidak ada, jadi visi misi yang disampaikan padahal dari 3 calon visi misinya saya baca lengkap, terutama kemarin masalah desa," imbuhnya.
Menurut dia, masalah desa bukan hanya dana saja, namun banyak hal yang bisa dieksplor dari program desa sebagai pusat pertumbuhan.
"Tapi itu belum muncul, apa solusi ke depan gitu karena banyak dana desa sekarang kan banyak banget ya isu yang negatif terkait dana desa," pungkasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Level Kepemimpinan Gibran Masih Rendah
Diksi Kurang Familiar
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
PKS Menyerahkan Pembentukan Koalisi Pilkada Jakarta Kepada Anies
Peta Koalisi Parpol di Pilpres dan Pilkada Diperkirakan Berbeda
Anies Maju Pilgub Jakarta, Suasana Politik Dinilai Serupa Pilpres 2024
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Putusan PN Jakpus Langgar UUD 1945
Gugatan Terhadap Jokowi di PN Jakpus Ditolak, Pengacara: Bukti Tuduhan Selama ini tidak Benar
Ahli : Ada Pengakuan Diam-Diam Anies-Ganjar Soal Keabsahan Pencalonan Gibran
Ahli: Penetapan Gibran Sebagai Cawapres tak Perlu Ubah Peraturan KPU
KPU Diklaim Tak Langgar Etika Terima Pendaftaran Gibran
Permintaan Ganti Gibran Sebagai Cawapres Prabowo Dinilai Aneh
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap