visitaaponce.com

Rekaman Suara Surya-Anies Hoaks, Bawaslu Ingatkan Ancaman UU ITE dan Pidana Pemilu

Rekaman Suara Surya-Anies Hoaks, Bawaslu Ingatkan Ancaman UU ITE dan Pidana Pemilu
Ketua Bawaslu mengingatkan ancaman pidana umum yang diatur lewat UU ITE yang bakal menjerat jika rekaman itu untuk tujuan berita bohong(Platpform X)

KETUA Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja buka suara terkait beredarnya video berisi rekaman audio yang mirip dengan suara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan. Meski telah mendapat cap HOAKS dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bawaslu belum menerima laporan terkait hal tersebut.

"Belum ada laporan (yang kami terima)," kata Bagja saat dikonfirmasi, Rabu (24/1).

Kendati demikian, Bagja mengingatkan ancaman pidana umum yang diatur lewat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang bakal menjerat jika rekaman suara itu dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk tujuan berita bohong.

Baca juga: Waspada Hoaks! Ini Kata Netizen atas Beredar Rekaman Suara Ketum Partai NasDem dengan Anies Baswedan

"Kalau AI, (berita) bohong, itu bisa masuk UU ITE, tapi kalau sudah menyerang bisa melanggar UU Pemilu di Pasal 280," tandas Bagja.

Kominfo telah menegaskan unggahan video yang diklaim berisi percakapan Surya Paloh dan Anies sebagai hoaks atau berita bohong. Partai NasDem juga menyatakan hal yang sama dan menegaskan bahwa beredarnya video itu merupakan fitnah yang amat keji.

Baca juga: Beredar Video Hoaks Perbincangannya dengan Surya Paloh, Ini Respon Anies Baswedan

Adapun Anies yang didukung Partai NasDem dalam kontestasi Pilpres 2024 mengingatkan bahwa era kemajuan teknologi saat diimbangi dengan sikap kritis saat menanggapi video tersebut. "Kita harus kritis saja. Karena sekarang ada teknologi AI, yang bisa membuat, bahkan gambar audio visual tampak seperti asli."

Di sisi lain, ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan cara-cara sehat saat kampanye, salah satunya dengan tidak menggunakan pembohongan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat