visitaaponce.com

Jangan Saling Tunggu, Pimpinan Fraksi di DPR RI Didesak untuk Bertemu Bahas Hak Angket

Jangan Saling Tunggu, Pimpinan Fraksi di DPR RI Didesak untuk Bertemu Bahas Hak Angket
Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti (kanan) dan Pakar Ilmu Politik Chusnul Ma'riyah menyampaikan paparan dalam FGD Partai Nasdem(MI/Susanto)

PENGAMAT politik Ray Rangkuti mendesak agar para pimpinan fraksi yang mendukung hak angket untuk segera bertemu dan jalin komunikasi. Dia meminta agar fraksi di DPR RI untuk tidak saling tunggu.

Ray mengatakan saat ini masing-masing fraksi di DPR belum terbangun kepercayaan di masing-masing mereka. Hal ini yang membuat pengguliran hak angket mandek dan masih saling tunggu.

“Sebetulnya kalau saya sendiri sekarang, kalau dibaca 4 fraksi ini, PDIP, NasDem, PKB dan PKS, memiliki keinginan yang kuat untuk mendorong hak angket. Tetapi belum bisa mereka bersatu. Karena masih ada semacam gap politik yang bisa saja berdasarkan karena satu logic, mereka berangkat dari dua pasangan yang berbeda,” kata Ray kepada awak media di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/3).

Baca juga : Formappi Dukung Rencana Hak Angket DPR soal Kecurangan Pemilu

“Iya, ada soal kepercayaan, trust yang belum terbangun. Karena satu di antara mereka masih ada keraguan. Kalau nanti saya maju, yang lain ninggalin saya. Oleh karena itu, ada trust yang belum terbangun, maka sejak awal saya dorong. Kalau kesulitan bertemu di tingkat ketua umum, kesulitan di tingkat sekjen, setidaknya ketemu di pimpinan fraksi,” tambah dia.

Ray mengatakan saat ini masyarakat menaruh harapan yang besar kepada anggota DPR untuk menggunakan hak angket untuk mengusut berbagai kecurangan di pemilu 2024. Menurut dia, pengusutan melalui Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi tidak akan cukup.

“Mengingat kinerja Bawaslu yang buruk, tidak perlu sampai detik ini ya. Pada 29 Desember 2023 lalu, saya mengatakan ini pemilu paling buruk dalam sejarah reformasi kita. Selain itu, berbagai persoalan yang saya temukan, baik itu terkait pilpres maupun pileg, yang baru saja kita lalui ini lalu diserahkan ke Bawaslu, saya punya keyakinan ini tidak akan selesai,” ujarnya.

Ray juga mencontohkan soal kasus dugaan pelanggaran terkait dua jari yang disodorkan dari balik mobil kepresidenan yang sampai saat ini tidak tahu apa keputusannya. Ray mengatakan hak angket bisa menjadi solusi dan harapan untuk mengusut semua pelanggaran baik yang dilakukan dengan terang benderang maupun yang secara samar-samar. (Dis/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat