83,3 Persen Pelajar Menilai Pancasila Bukan Ideologi Permanen
![83,3 Persen Pelajar Menilai Pancasila Bukan Ideologi Permanen](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/d0414f9b1699b6cf78350fa722ee0e63.jpeg)
KRISIS ideologi Pancasila di kalangan generasi muda dinilai cukup mengkhawatirkan. Yakni telah terjadi degradasi dan delusi pemahaman masyarakat terhadap ideologi Pancasila.
Mencuatnya keprihatinan ini mengacu adanya 83,3 persen pelajar SMA mengatakan bahwa Pancasila bukan ideologi permanen sehingga bisa diganti dengan ideologi lain.
Hal tersebut diungkapkan promovendus Iskandar saat mempertahankan disertasi promosi doktor dalam bidang Komunikasi Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Rabu (21/5).
Baca juga : BPIP Bidik Gen Z Kuatkan Ideologi Pancasila dan Semangat Kebangsaan
Dengan judul disertasi Analisis Diseminasi dan Resepsi Ideologi Pancasila Melalui Media Sosial (Studi Kasus YouTube BPIP RI), Iskandar memaparkan fenomena terjadinya degradasi pemahaman dan penghayatan ideologi Pancasila ini dapat ditingkatkan diseminasi melalui media sosial.
"Dengan fokus pada diseminasi melalui media sosial, akan membuka peluang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila dan memperkuat fondasi kebangsaan," ungkap Iskandar mengutip keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (22/5),
Iskandar menegaskan, tujuan penelitian ini guna menganalisis bagaimana proses komunikasi BPIP dalam mendiseminasikan ideologi Pancasila melalui YouTube serta untuk menjelaskan posisi audiens dalam merespon konten yang disampaikan BPIP melalui YouTube.
Baca juga : Generasi Muda Harus Jaga Nyala Api Pancasila
Penelitian ini, kata dia, menggunakan analisis dengan mengintegrasikan dua teori komunikasi yaitu teori resepsi Stuart Hall dan model komunikasi Lasswell. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode penelitian adalah studi kasus untuk menganalisis lebih terperinci dan mengamati bagaimana pesan ideologi Pancasila disebarkan, diterima, dan diproses oleh audiens YouTube, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses tersebut.
Menurut Iskandar, hasil penelitian menunjukkan resepsi khalayak penonton kanal YouTube BPIP mayoritas pada posisi negosiasi. "Untuk mengubah resepsi khalayak dari posisi negosiasi menjadi posisi dominan, maka dibutuhkan gimik simbolik," cetusnya.
Baca juga : Ketua DPR RI Tekankan Pentingnya Aktualisasi Pancasila ke Generasi Muda
Saran-saran diberikan untuk meningkatkan efektivitas diseminasi ideologi Pancasila, jelas Iskandar, termasuk penelitian yang lebih mendalam tentang respon audien, peningkatan kualitas konten, memperkuat keterlibatan audien, dan terima memantau dampak diseminasi ideologi Pancasila melalui media sosial.
Selain itu, jelas Iskandar, saran juga mencakup pemberian hadiah atau beasiswa sekolah dan kuliah dari BPIP. Diharapkan bahwa penerapan saran-saran tersebut dapat meningkatkan keberhasilan diseminasi ideologi Pancasila dalam memperkuat kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat Indonesia.
Iskandar memulai jenjang pendidikan Strata 1 di Universitas Halu Oleo Kendari, lulus pada tahun 1993. Pada 1995, melanjutkan studi S2 Jurusan Ekofisiologi Tanaman di Universitas Padjadjaran, Bandung. Selanjutnya, pada 2001, melanjutkan Studi S3 di ITB Bandung Jurusan Mikrobiologi Tanah. Pada tahun 2008, Kembali studi S2 pada Program Studi Magister Manajemen di Universitas Jayabaya, Jakarta. Tahun 2017, melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta. Sebagai akademisi dan profesional, Doktor Iskandar, memiliki, pengalaman sebagai Dosen dan pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Dekan I Fakultas Pertanian di Universitas Islam 45 Bekasi 1997 -2000. Kemudian diangkat menjadi Staf Khusus Menteri Agama RI, periode 2001-2004.
Selain sebagai Akademisi dan Birokrasi, Iskandar juga, aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, antara lain: Sebagai Salah Satu Wakil Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia ,(MUI) periode 2003-2008; juga, Sebagai Bendahara Umum di Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2003-2008.
Pernah pula sebagai Ketua Pimpinan Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP BAMUSI), sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) periode 2004-2029. Menjadi Bendahara Masjid At-Taufiq Lenteng Agung, Jakarta Selatan ,Masjid milik Keluarga Almarhum Dr (HC). H. Taufik Kiemas. Posisi lainnya sebagai Dewan pakar “Beyond Borders Indonesia”, dan Pendiri “Terang Hijau”. Selain itu, Doktor Iskandar juga pernah diangkat sebagai Direktur Utama PT. Mega Indo Energi yang bergerak dalam bidang Energy Baru Terbarukan. Dan saat ini, Sebagai Direktur Utama PT. Energi Baru Nawasena sejak tahun 2003 hingga sekarang. (Z-8)
Terkini Lainnya
Inovator Muda Didorong Ikut Cegah dan Kendalikan DBD
Populasi Terbesar di Indonesia, Anak Muda Juga Perlu Asuransi Kesehatan
Shin Tae-yong: Relasi Indonesia-Korea Harus Ditingkatkan
Gen Z dari Seluruh Dunia akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali
Generasi Muda Lebih Pilih Konten Video ketimbang Teks di Media Sosial
Ekstrak Buah Pare Berpotensi Sebagai Fitofarmaka Antimalaria
Polisi Tunggu Hasil Visum Kasus Dugaan Pelecehan Rektor UP
Keluarga Alumni Universitas Pancasila (KAUP) Salurkan Sembako Paket Lebaran
Tim UP Dampingi Pengelolaan Limbah Berbasis Bank Sampah di Jepara
UP Raih Juara Umum Kejuaraan Mahasiswa Tarung Derajat 2022 DKI Jakarta
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap