Makna dan Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
![Makna dan Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/93181ea9e9841ad24d32e82ad661e9bc.jpg)
KAMUS Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah negara dan bangsa Republik Indonesia yang terdiri dari lima sila. Pancasila yang dirumuskan Founding Fathers Indonesia memiliki kandungan nilai-nilai luhur Nusantara.
Setiap sila memiliki makna tersendiri dan mengatur pengamalannya di kehidupan sehari-hari. Sila pertama yang berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa' berarti bangsa yang religius, mempercayai Tuhan, menjalankan perintah dan larangan Tuhan.
Berdasarkan situs Kementerian Agama, ada 6 agama yang diakui di Indonesia. Keenam agama itu ialah Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katolik, Agama Hindu, Agama Budha, dan Agama Khonghucu.
Baca juga : Romo Benny: Toleransi Harus Jadi Cara Berpikir Semua Generasi
Dengan adanya 6 agama itu, pastinya ada berbagai kitab, tempat beribadah, dan hari besar keagamaan. Keberagaman itu dan toleransi menjadi dasar dari sila pertama Pancasila.
Makna Sila Pertama Pancasila
Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa mengacu pada keyakinan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi landasan moralitas dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1. Pengakuan, kepercayaan, dan keyakinan
Sila pertama Pancasila memiliki makna berupa pengakuan dari seluruh Bangsa Indonesia tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.
Baca juga : Resmikan Rumah Ibadah, Universitas Pancasila Wujudkan Kampus Multikulturalisme
2. Taat dalam beragama
Makna selanjutnya ialah menciptakan sikap individual agar senantiasa taat dalam menjalankan agama, seperti yang telah diatur dalam ajaran-ajaran yang telah diperintahkan.
3. Kebebasan dalam beragama
Kemudian makna sila pertama adalah memberikan pengakuan serta kebebasan. Jadi, setiap warga negara secara individu maupun kelompok berhak memeluk agama yang dipercaya dan mengamalkan ajaran agama yang ia yakini, serta telah ditetapkan dalam hukum agama dan UUD.
4. Tidak ada paksaan dalam beragama
Makna sila pertama yang keempat ialah tidak adanya unsur memaksa maupun keterpaksaan memeluk agama. Dimana setiap individu tidak boleh memaksa kelompok ataupun perorangan untuk ikut masuk ke dalam agama yang dianut seseorang tersebut.
Baca juga : Tanamkan Toleransi Beragama, Universitas Pancasila Resmikan Gereja Katolik di Kampus
5. Saling menghormati dan menghargai
Makna terakhir adalah menciptakan dan membangun pola hidup yang saling menghargai dan menghormati antar umat beragama, serta menghindari sikap-sikap yang tidak adil atau diskriminatif terhadap ajaran agama lain, sekalipun agama sendiri.
Pengamalan Sila Pertama dalam Keseharian
Nilai yang terkandung dalam sila pertama adalah masyarakat Indonesia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Masyarakat diharapkan dapat mengedepankan kerukunan umat beragama, menghormati keyakinan orang lain, dan tidak memaksakan agama tertentu kepada orang lain.
Contoh pengamalan sila pertama di lingkungan masyarakat dan keluarga:
- Menghargai saudara, sahabat, guru, dan tetangga yang berbeda agama .
- Jangan menjadikan perbedaan agama sebagai hambatan dalam menjalin pertemanan dan bersosialisasi.
- Menghargai dan menghormati hari raya keagamaan kerabat, sahabat, dan tetangga yang berbeda agama.
Yuks kita terapkan dikeseharian. (Z-3)
Terkini Lainnya
Makna Sila Pertama Pancasila
1. Pengakuan, kepercayaan, dan keyakinan
2. Taat dalam beragama
3. Kebebasan dalam beragama
4. Tidak ada paksaan dalam beragama
5. Saling menghormati dan menghargai
Pengamalan Sila Pertama dalam Keseharian
Gereja Katedral Jakarta Sumbang Seekor Sapi Kurban ke Masjid Istiqlal
Fatwa MUI Haramkan Salam Lintas Agama Lemahkan Toleransi dan Kebinekaan
Fatwa Salam Lintas Agama, Menag Yaqut tidak Sepakat dengan MUI
Nana Sudjana Ajak Masyarakat Membumikan Nilai-nilai Pancasila
PITI Sesalkan Ceramah yang Melecehkan Islam
Peduli Generasi Muda, Pundi Adakan Talkshow Ramadan Pengarusutamaan Moderasi Beragama
Hadir di Sekolah Buddha Nalanda, Said Aqil Bicara soal Kebhinekaan yang Harmonis
Dukung Penguatan Moderasi Beragama, Menag : Keragaman Merupakan Takdir Tuhan yang Harus Diterima
Perusahaan Johnson & Johnson Terapkan Kultur Kesetaraan dan Inklusivitas
Keuskupan Bandung Rayakan Keberagaman Bersama 700 Pemuda Lintas Agama
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap