visitaaponce.com

Rapimnas II Pemuda Katolik, Bahas Agenda Kedatangan Paus Fransiskus hingga Pilkada Serentak

Rapimnas II Pemuda Katolik, Bahas Agenda Kedatangan Paus Fransiskus hingga Pilkada Serentak
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Gusma(Dok)

PARTISIPASI dan kontribusi nyata menjadi dua hal yang penting dilakukan semua pihak menuju Indonesia Emas 2045. Hal tersebut akan dibahas dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik digelar di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya yang dijadwalkan 4-7 Juli 2024. Rapimnas kali ini mengambil tema, "Partisipasi dan Kontribusi Nyata Kader Pemuda Katolik Menyongsong Indonesia Emas 2045".

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Gusma mengatakan, setelah Pemilu 2024 puluhan kader yang berkompetisi dalam kontestasi politik 2024, terpilih sebagai wakil rakyat. Pada Rapimnas II Pengurus Pusat Pemuda Katolik ini, pihaknya mengajak keterlibatan aktif kader dalam mengaktivasi jejaring dengan partai politik dan berharap para kader mengambil peran penting dalam rangka menyampaikan ide gagasan pada Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Pemuda Katolik juga akan membentuk Desk Orkestrasi Pilkada untuk menjembatani komunikasi dan merumuskan gerak organisasi dalam menyikapi Pilkada serentak nanti.

Baca juga : Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo

"Desk ini bertujuan untuk mengaktivasi jejaring dengan partai politik dan meminta kepada para kader di daerah untuk ambil peran penting dalam rangka menyampaikan ide gagasan yang diusung Pemuda Katolik,” ujar Gusma, melalui keterangannya, Selasa (2/7).

Selain isu Pilkada, pada Rapimnas ini akan ada evaluasi dan monitoring program kemitraan strategis nasional Pemuda Katolik dengan kementerian dan sejumlah instansi. Misalnya, mengevaluasi program nasional seperti BKKBN, BP2MI, GoTo, Kominfo dan evaluasi beberapa produk internal Pemuda Katolik seperti Bank Sampah Digital, Petra Natural, Desa Terhubung, Katalis Institut, RKBH, Pertashop, Petra Preneurship, dan Caleg Kid.

Program-program ini adalah program kolaborasi konkret yang dirasakan masyarakat secara langsung. "Dalam kerja sama dengan BKKBN, Pemuda Katolik akan membentuk pusat informasi konseling remaja di 38 keuskupan. Sementara kerja sama dengan BP2MI, Pemuda Katolik akan mempertajam kolaborasi soal peran Pemuda Katolik dalam perang memberantas agen sindikat mafia human trafficking," ujar Gusma.

Baca juga : Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Paus Fransiskus Pada September

Program selanjutnya, Pemuda Katolik akan kembali menawarkan ide dan gagasan pembangunan daerah salah satunya lewat aplikasi Desa Terhubung milik Pemuda Katolik yang sudah direkomendasi Kemenkominfo dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Aplikasi DesaTerhubung ini nantinya bisa menunjang program keberlanjutan pemerintahan Prabowo-Gibran yaitu makan bergizi gratis sebagai lanjutan program Presiden Jokowi," kata Gusma.

Lebih lanjut, pada Rapimnas ini Pemuda Katolik akan berbicara soal kehadiran Paus Fransiskus. Pemuda Katolik melihat kehadiran Paus Fransiskus adalah agenda penting untuk membuka kembali misi diplomatik Indonesia-Vatikan. Maka kunjungan ini adalah kesempatan bagi seluruh warga negara untuk merayakan pluralisme agama, dialog kemanusiaan antar semua agama.

"Kehadiran Paus di Indonesia tidak hanya menjadi isu ekslusif Katolik semata tetapi pandangan Paus terkait kemanusiaan, lingkungan hidup bisa dihidupi oleh seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat