Haedar Nashir Ajak Umat Islam Sambut Idul Fitri Dengan Kesahajaan
![Haedar Nashir Ajak Umat Islam Sambut Idul Fitri Dengan Kesahajaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/05/e2eb165e821e354e58af6b3fffb1d62f.jpg)
Idul Fitri, lanjut dia, harus tetap dijalani sebagai satu rangkaian dengan puasa Ramadan. Lebih-lebih situasi pandemi yang belum reda, kesahajaan harus dikedepankan dan jauhi keberlebihan karena Allah tidak menyukai hamba-hamba yang melampaui batas seperti tercantum pada QS Al-Maidah: 87.
"Ingat banyak saudara kita yang kekurangan dan terdampak pandemi. Selaku insan beriman mesti menunjukkan sikap empati, simpati, dan peduli sebagai wujud ihsan dan kesalehan," kata Haedar, Kamis (6/5).
Baca juga : Ini Fatwa Muhammadiyah Terkait Idul Adha dan Kurban
Kegiatan ibadah yang melibatkan kerumunan juga sebaiknya dihindari dan ditempuh cara yang juga dibolehkan syariat Islam di kala darurat. Ia mengingatkan, jangan merasa aman dan terbebas dari pandemi. Kaum muslim dapat menjadi uswah hasanah dalam keadaan normal lebih-lebih di kala darurat.
"Jauhi sikap ananiyah (egois) dan ghuluw (ekstrem) dalam beragama dan menyambut Lebaran," kata dia.
Salat sunnah Idul Fitri pun perlu super hati-hati. Kalau salat Idul Fitri tidak memungkinkan dilakukan melibatkan jamaah yang banyak, sebaiknya salat Idul Fitri dilakukan sangat terbatas di sekitar lingkungan atau di rumah tanpa melibatkan jamaah yang banyak.
Baca juga : KH.Ali: Semangat Idul Fitri Suarakan Solidaritas Kemanusiaan
"Sabda Nabi jauhi hal yang darurat dan yang menimbulkan kedaruratan bagi orang lain. Allah mengingatkan dalam Alquran, jangan menjatuhkan dirimu pada kebinasaan atau kehancuran seperti tercantum pada Al-Baqarah: 195)," jelas Haedar.
Dengan itu, lanjut Haedar, Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama (QS Al-Baqarah: 185). Pemerintah telah melarang mudik. Haedar meminta sebaiknya semua mengikutinya demi mencegah wabah dan mengatasi pandemi agar tidak bertambah luas.
"Memang berat meninggalkan tradisi mudik yang memiliki manfaat positif bagi persaudaraan di tempat asal. Tetapi karena situasi pandemi maka akan lebih maslahat bila semua pihak bersikap saksama," pesan dia.
Baca juga : Pemkab Cianjur Siapkan 60 Ribu Alat Tes Swab Gratis
Sikap saksama bukanlah takut dan paranoid, tetapi bagian dari ikhtiar mengatasi pandemi. Pihaknya juga berharap pemerintah membatasi kegiatan wisata dan pusat keramaian lainnya agar konsisten.
"Apalah artinya mudik dilarang kalau pusat-pusat keramaian publik dilonggarkan," tegas Haedar.
Menurut dia, mencegah dan menahan diri dari segala bentuk kerumunan dan keadaan yang membuat mudarat harus diutamakan bagi setiap warga bangsa yang baik dan bertanggungjawab. Lebih-lebih bagi muslim yang berpuasa dan berhasil dengan puasanya dalam pengendalian diri, hal itu harus diutamakan. (OL-3)
Baca juga : Polda Sumut Perpanjang Masa Penyekatan
Terkini Lainnya
Promo 'Wuling Emas' Hadir Selama Bulan Ramadan
PLN Jakarta Prediksi Beban Puncak Listrik saat Idul Adha Naik 11 Persen
Tata Cara Salat Idul Fitri Sendiri di Rumah Lengkap
Tips Kelola THR Biar Gak Cepet Ludes
Pekerja Kontrak dan Outsourcing Tetap Berhak Terima THR
Libatkan UMKM, Penjualan Hampers Ramadan Rumah BUMN SIG di Rembang Melonjak
Aryaduta Menteng Berbagi Kebahagiaan Bersama Panti Asuhan Nurul Iman Jafariyah
Hangatnya Keberagaman dalam Idul Fitri
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap