visitaaponce.com

Haedar Nashir Ajak Umat Islam Sambut Idul Fitri Dengan Kesahajaan

Haedar Nashir Ajak Umat Islam Sambut Idul Fitri Dengan Kesahajaan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir(MI/Ardi Teristi Hardi)
<p>KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan menyongsong Idul Fitri boleh dijalani dengan kegembiraan. Namun, itu jangan dilakukan secara berlebihan dengan belanja dan aktivitas lainnya yang melampaui kemestian, apalagi dengan berkerumun.

Idul Fitri, lanjut dia, harus tetap dijalani sebagai satu rangkaian dengan puasa Ramadan. Lebih-lebih situasi pandemi yang belum reda, kesahajaan harus dikedepankan dan jauhi keberlebihan karena Allah tidak menyukai hamba-hamba yang melampaui batas seperti tercantum pada QS Al-Maidah: 87.

"Ingat banyak saudara kita yang kekurangan dan terdampak pandemi. Selaku insan beriman mesti menunjukkan sikap empati, simpati, dan peduli sebagai wujud ihsan dan kesalehan," kata Haedar, Kamis (6/5).

Baca juga : Ini Fatwa Muhammadiyah Terkait Idul Adha dan Kurban

Kegiatan ibadah yang melibatkan kerumunan juga sebaiknya dihindari dan ditempuh cara yang juga dibolehkan syariat Islam di kala darurat. Ia mengingatkan, jangan merasa aman dan terbebas dari pandemi. Kaum muslim dapat menjadi uswah hasanah dalam keadaan normal lebih-lebih di kala darurat.

"Jauhi sikap ananiyah (egois) dan ghuluw (ekstrem) dalam beragama dan menyambut Lebaran," kata dia.

Salat sunnah Idul Fitri pun perlu super hati-hati. Kalau salat Idul Fitri tidak memungkinkan dilakukan melibatkan jamaah yang banyak, sebaiknya salat Idul Fitri dilakukan sangat terbatas di sekitar lingkungan atau di rumah tanpa melibatkan jamaah yang banyak.

Baca juga : KH.Ali: Semangat Idul Fitri Suarakan Solidaritas Kemanusiaan

"Sabda Nabi jauhi hal yang darurat dan yang menimbulkan kedaruratan bagi orang lain. Allah mengingatkan dalam Alquran, jangan menjatuhkan dirimu pada kebinasaan atau kehancuran seperti tercantum pada Al-Baqarah: 195)," jelas Haedar.

Dengan itu, lanjut Haedar, Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama (QS Al-Baqarah: 185). Pemerintah telah melarang mudik. Haedar meminta sebaiknya semua mengikutinya demi mencegah wabah dan mengatasi pandemi agar tidak bertambah  luas.

"Memang berat meninggalkan tradisi mudik yang memiliki manfaat positif bagi persaudaraan di tempat asal. Tetapi karena situasi pandemi maka akan lebih maslahat bila semua pihak bersikap saksama," pesan dia.

Baca juga : Pemkab Cianjur Siapkan 60 Ribu Alat Tes Swab Gratis

Sikap saksama bukanlah takut dan paranoid, tetapi bagian dari ikhtiar mengatasi pandemi. Pihaknya juga berharap pemerintah membatasi kegiatan wisata dan pusat keramaian lainnya agar konsisten.

"Apalah artinya mudik dilarang kalau pusat-pusat keramaian publik dilonggarkan," tegas Haedar.

Menurut dia, mencegah dan menahan diri dari segala bentuk kerumunan dan keadaan yang membuat mudarat harus diutamakan bagi setiap warga bangsa yang baik dan bertanggungjawab. Lebih-lebih bagi muslim yang berpuasa dan berhasil dengan puasanya dalam pengendalian diri, hal itu harus diutamakan. (OL-3)

Baca juga : Polda Sumut Perpanjang Masa Penyekatan

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat