visitaaponce.com

Persembahan Gerrard untuk Liverpool

Persembahan Gerrard untuk Liverpool
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

SEBAGAI anak yang dilahirkan di Merseyside, tidak mengherankan apabila kecintaan Steven Gerrard kepada Liverpool begitu kuat. Nyaris sepanjang kariernya selama 18 tahun sebagai pemain sepak bola, Gerrard hanya bermain untuk satu klub, the Reds.

Bahkan ketika memutuskan untuk gantung sepatu pada 2017, Gerrard memilih untuk menjadi pelatih Liverpool U-18 dan U-19. Tidak berlebihan apabila the Kops memberikan penghargaan yang begitu tinggi kepada Gerrard sebagai salah satu legenda sepak bola mereka.

Gerrard memang merupakan salah satu pemain besar yang pernah dimiliki Liverpool. Ia mempersembahkan setidaknya 9 piala untuk the Reds termasuk 1 kali Liga Champions, 2 kali Piala FA, dan 3 kali Piala Liga. Hanya satu piala yang belum pernah ia persembahkan, yakni piala Liga Primer, sepanjang kiprahnya sejak 1998 hingga 2015.

Kalau besok malam Gerrard dikaitkan untuk bisa ikut mempersembahkan juara Liga Primer bagi Liverpool, karena nasib the Reds ditentukan oleh sang legenda. Kalau Gerrard yang sekarang menjadi pelatih Aston Villa bisa mencuri poin dari Manchester City, peluang the Reds untuk menjadi juara dan mengangkat piala sangat terbuka.

Persaingan antara Manchester City dan Liverpool untuk memperebutkan juara ditentukan hingga pertandingan terakhir besok. Saat Manchester City menjamu Villa, di Anfield Liverpool akan menghadapi tim tamu, Wolverhampton Wanderers.

Meski ramai dibicarakan inilah kesempatan Gerrard membayar kegagalan mempersembahkan gelar juara Liga Primer kepada Liverpool, pelatih berbakat berusia 41 tahun itu tidak mau dikait-kaitkan dengan perjuangan bekas klubnya. Apa yang ia ingin lakukan pada pertandingan besok malam ialah menampilkan permainan terbaik untuk membawa Villa meraih prestasi tertinggi yang bisa digapai pada musim ini.

Gerrard yang sukses membawa Glasgow Rangers memenangi Liga Skotlandia setelah absen juara selama 10 musim dikenal sebagai pelatih bertangan dingin. Tidak mengherankan apabila atas kesuksesan selama tiga tahun menangani Rangers, ia dipercaya untuk mengembalikan kebesaran Villa.

Melihat kepemimpinannya yang kuat dan disegani, tidak usah heran apabila kelak Gerrard akan menjadi pelatih sepak bola yang sukses. Meski pada debutnya di Liga Primer belum langsung bisa mengangkat Villa, klub asal Birmingham ini memiliki karakter permainan yang jelas.

Manchester City harus mengerahkan kemampuan terbaiknya apabila tidak ingin tersandung di pertandingan terakhir. Pengalaman ditahan West Ham United 2-2 pada pertandingan pekan lalu harus membangunkan kesadaran seluruh pemain bahwa posisi mereka untuk mempertahankan gelar belumlah aman.

Pelatih Pep Guardiola pernah menyampaikan, perjuangan untuk mempertahankan gelar tidaklah mudah. Ibaratnya, semua orang tidak mengharapkan the Citizens untuk mempertahankan gelar. Para pencinta sepak bola Inggris lebih mendukung Liverpool untuk menjadi juara.

Saat menghadapi Villa nanti, setidaknya ada tiga orang yang lebih mengharapkan Liverpool menjadi juara. Selain Gerrard yang akan berdiri dari pinggir lapangan, ada dua pemain Villa yang pernah bermain untuk ‘Tim Merah’, yakni gelandang Philippe Coutinho dan ujung tombak Danny Ings. Sementara itu, center-back Tyrone Mings merupakan pencinta the Reds.

Mereka cukup membawa Villa bisa menahan imbang tim tuan rumah besok malam. Kehilangan lagi dua poin cukup untuk bisa membuyarkan mimpi Manchester City menjadi Raja Liga Primer dalam lima tahun terakhir ini, sepanjang Liverpool bisa meredam Wolves.

Apabila Villa mampu bermain dengan serangan balik yang cepat, the Citizens bisa berada dalam bahaya. West Ham sudah membuktikan itu dengan menerapkan sistem pertahanan yang ketat dan tiba-tiba melakukan serangan balik yang cepat. Dua jebakan offside yang gagal dijalankan dengan sempurna oleh Fernandinho membuat penyerang sayap West Ham Jarrod Bowen dua kali menjebol gawang Ederson.

Kalau Villa disiplin untuk bertahan dan tidak mudah terpancing keluar, akan sulit bagi Kevin de Bruyne dan kawan-kawan untuk menembus pertahanan Villa. Apalagi Villa memiliki kiper asal Argentina yang selalu bermain save, Emiliano Martinez.

 

Gol cepat 

Kunci bagi the Citizens untuk bisa meraih gelar keempat dalam lima tahun terakhir terletak pada kemampuan mereka untuk bisa mencetak gol secepat mungkin. Gol di awal-awal pertandingan dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan diri para pemain setelah gagal meraih kemenangan pekan lalu.

De Bruyne menjadi kunci harapan Manchester City untuk bisa melakukan itu. Pemain asal Belgia ini bukan hanya memiliki kecepatan, melainkan juga punya kecerdasan untuk membaca permainan dan insting mencetak gol yang kuat. Apabila ia tidak diawasi dengan ketat, De Bruyne akan bisa merobek gawang Martinez.

Dengan operan bola-bola pendek yang cepat dari kaki ke kaki, the Citizens memang pantas untuk diunggulkan. Apalagi mereka pandai untuk memanfaatkan lebar lapangan dan dengan cepat kemudian memindahkan blok permainan ke sisi yang lain.

Riyad Mahrez pantas dipercaya untuk mendampingi De Bruyne dari sayap kanan. Meski ia gagal menjalankan dengan baik tugasnya sebagai algojo ke gawang West Ham, penyerang asal Aljazair ini mempunyai kecepatan untuk mengimbangi permainan De Bruyne.

Pep Guardiola akan lebih baik memainkan false nine dengan menempatkan Phil Foden mengisi posisi itu daripada menurunkan ujung tombak murni Gabriel Jesus. Manchester City harus mengantisipasi taktik 'parkir bus' yang dimainkan Villa untuk membuat frustrasi para pemain tuan rumah. Dengan penyerang yang lebih cair, posisi 'nomor sembilan' bisa diisi secara bergantian dan Pep Guardiola pun memiliki kesempatan untuk menurunkan mantan pemain Villa, Jack Grealish bermain di sayap kiri.

Satu yang membuat pusing kepala Pep Guardiola justru di bagian belakang. Cedera yang dialami pemain-pemain andalan seperti Ruben Diaz, John Stones, Kyle Walker, dan Nathan Ake membuat the Citizens tinggal berharap kepada duet Aymeric Laporte dan Fernandinho untuk menjaga jantung pertahanan. Fernandinho yang akan pensiun musim mendatang sudah lamban dan sering menjadi titik kelemahan Manchester City.

Kalau Coutinho mampu memberikan wallpass terukur kepada Ings, bukan mustahil malapetaka seperti ketika menghadapi West Ham akan kembali dialami tim asuhan Pep Guardiola. Kalau Villa yang mampu mencuri gol terlebih dahulu, pertandingan akan sangat seru. Villa tampil tanpa beban karena mereka sudah pasti berada di papan tengah dan terhindar dari degradasi.

Liverpool sangat berharap Villa bisa membuat kejutan dan menjadi mimpi buruk bagi Manchester City. Pelatih Juergen Klopp masih berharap bisa membuat sejarah merebut empat gelar di musim ini dan Minggu malam besok menjadi ajang pembuktiannya.

Stadion Anfield akan menjadi ajang pesta besar apabila mimpi itu bisa tercapai. Meski bukan juga perkara yang mudah untuk mengalahkan Wolves karena tim tamu bukan kesebelasan yang mudah dikalahkan. Salah-salah Wolves yang membuat kejutan untuk membantu Manchester City meraih gelar.

Klopp harus fokus pada pertandingan terakhirnya dan menurunkan tim terbaik yang dimiliki. Pelatih asal Jerman ini pantas berterima kasih kepada tim keduanya yang mampu mempersembahkan kemenangan setelah sempat tertinggal oleh Southampton pada Rabu lalu. Hanya dengan modal kemenangan atas Wolves besok, Liverpool masih boleh berharap untuk merebut kembali trofi Liga Primer dari the Citizens.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat