visitaaponce.com

PSSI Manajemen Pengamanan Stadion Harus Merata di Semua Wilayah

PSSI: Manajemen Pengamanan Stadion Harus Merata di Semua Wilayah
Potret suasana pertandingan sebelum pertandingan bola tanpa penonton.(Antara)

PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta seluruh satuan tugas pengamanan stadion (security officer) klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, untuk menerapkan manajemen pengamanan stadion yang dirumuskan oleh Polri dalam setiap pertandingan. 

Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan 135 korban jiwa, pun tidak boleh terulang. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi seusai menghadiri penutupan kursus manajemen pengamanan stadion, yang digelar Polri bekerja sama dengan instruktur profesional dari Conventry University Inggris.

Kegiatan selama 9 hari diikuti 66 personel, yang terdiri dari 56 orang personel kepolisian dan 10 orang dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Agenda ini merupakan wujud Polri untuk melaksanakan transformasi sepak bola nasional sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Komnas HAM Selesaikan Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan

"Baru kali ini (kegiatan pelatihan keamanan stadion) digelar dan PSSI sangat mengapresiasi. Sangat berguna bagi PSSI khususnya dalam penanganan stadion pertandingan sepak bola. Kami juga berharap ini akan ditindaklanjuti dengan pelatihan security officer klub Liga 1, Liga 2 dan kawan kawan Asprov PSSI," jelas Yunus, Rabu (1/2).

Yunus menyebut materi yang disampaikan terkait keamanan stadion merupakan pendalaman dari regulasi FIFA. Serta, akan dijadikan standar pengamanan kompetisi sepak bola nasional. "Penanganan keamanan dalam sebuah pertandingan, sudah harus standar seperti yang diharapkan kepolisian," imbuhnya.

Menurut dia, salah satu yang jadi perhatian, yakni petugas steward di stadion. Nantinya, personel yang direkrut bekerja sama dengan Polri dan juga pihak swasta.

"Bisa kita campur juga dengan pihak kepolisian. Jangan dilepas sekaligus ke kami, pelan-pelan dari pihak kepolisian yang sangat memahami penanganan keamanan, juga ada penyesuaian dengan pihak kami PSSI," pungkasnya.

Baca juga: Menpora: Perusakan Bus Persis Solo dan Kantor Arema FC Harus Ditindak Tegas

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan analisis risiko oleh Polri perlu melibatkan klub dan stakeholder lain. Sehingga, bisa menentukan kesiapan keamanan stadion menyelenggarakan suatu pertandingan. Sistem pengamanan yang baru diterapkan disebutnya terlihat saat Piala AFF 2022 lalu.

"Di dalam stadion adalah steward, sementara Polri ada di luar. Apabila situasi dibutuhkan, tentunya akan dihubungi dan kami akan masuk. Tapi, kami masih lakukan pengawasan," tutur Sigit.

Polri ditegaskannya terus melakukan perbaikan untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dalam kompetisi olahraga. Kursus manajemen pengamanan stadion bertujuan menyempurnakan implementasi Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat