visitaaponce.com

Chairman Spurs Tuding Liga Primer Inggris Dikuasai Klub Super Kaya

Chairman Spurs Tuding Liga Primer Inggris Dikuasai Klub Super Kaya
Chairman Tottenham Hotspur Daniel Levy(AFP/Oli SCARFF)

CHAIRMAN Tottenham Hotspur Daniel Levy mengklaim Liga Primer Inggris saat ini berada di tangan klub-klub super kaya saat membela tingkat belanja klubnya di jendela transfer.

Pada Jumat (10/2), Spurs merilis data keuangan mereka pada musim 2021/22 yang memperlihatkan revenue naik hingga 444 juta pound sterling. Meski begitu, klub London Utara itu tetap mengalami kerugian sebesar 50 juta pound sterling karena belanja pemain.

Levy dan pemilik Spurs ENIC dikritik oleh para pendukung the Lillywhites karena dianggap tidak bisa mengimbangi belanja klub-klub besar Liga Primer Inggris lainnya.

Baca juga: Cedera Lutut, Lloris Terancam Absen Hingga 7 Pekan

Spurs sudah tidak memenangi gelar apa pun sejak 2008. Meski begitu, Levy mengklaim klubnya tidak bisa mengimbangi Manchester City, yang dimodali oleh Abu Dhabi, atau Chelsea, yang memecahkan rekor transfer di tahun pertama sejak diambil alih oleh konsorsium pimpinan Todd Boehly.

"Wajah Liga Primer Inggris telah sangat berubah dalam satu dekade terakhir," ujar Levy.

"Bisa dimengerti ketika pendukung meminta klub berbelanja lebih banyak, meski hal itu tidak bisa dipenuhi oleh mayoritas klub."

"Kita bersaing di liga yang melihat semakin banyak klub dikuasai oleh negara kaya atau konsorsium. Akibatnya, liga kini dikuasai oleh klub dengan kemampuan belanja yang dominan dan mampu mengganggu pasar pemain," lanjutnya.

Meski begitu, Spurs juga menggelontorkan banyak uang di tiga jendela transfer terakhir untuk mendukung Antonio Conte.

Belanja Rodrigo Bentancur, Dejan Kulusevski, Richarlison, Yves Bissouma, Cristian Romero, dan Pedro Porro telah membuat Spurs merogoh kocek hingga lebih dari 200 juta pound sterling.

Meski begitu, kata Levy, Spurs masih harus membayar mahal transfer gagal dari Tanguy Ndombele dan Giovani Lo Celso, yang saat ini dipinjamkan ke klub lain.

"Aktivitas belanja kami menunjukkan kami berinvestasi di klub ini. Namun, kita berjalan di jurang yang tipis antara investasi jangka panjang dan jangka pendek," ungkap Levy.

"Itulah sebabnya aktivitas transfer kami harus berhasil karena kesalahan akan membawa pengaruh finansial dan olahraga pada musim yang akan datang."

"Saat ini, kita tengah merasakan akibat finansial dari belanja pemain yang ternyata tidak berjalan sesuai rencana," pungkasnya. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat