visitaaponce.com

Ancelotti Puji Kedewasaan Pemain Real Madrid

Ancelotti Puji Kedewasaan Pemain Real Madrid
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti (kiri)(AFP/JAVIER SORIANO)

REAL Madrid semakin percaya diri mengukuhkan diri sebagai Raja Eropa usai mengalahkan Liverpool 1-0 pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions, di Stadion Santiao Bernabeu, Kamis (16/3) dini hari WIB. 

Pengalaman yang dimiliki di kompetisi kasta tertinggi Eropa itu sangat berperan mengantarkan Los Blancos--julukan Madrid-- ke perempat final dengan kemenangan agregat 6-2.

Pemilik juara Eropa 14 kali itu menunjukan kematangan sebagai tim yang diisi perpaduan pemain muda dan pengalaman. Gelandang veteran Luka Modric dan Toni Kroos, serta pemain muda Eduardo Camavinga bermain baik membendung upaya Liverpool comeback di Santiago Bernabeu.

Baca juga: Klopp: Real Madrid memang Luar Biasa

"Atmosfer diciptakan oleh para pemain -- kecerdasan, kerendahan hati, dan kesabaran para veteran. Kuncinya adalah kerendahan hati para pemain veteran, mereka tidak memiliki ego, dan kesabaran para pemain muda karena di depan mereka ada pemain yang memiliki karier fantastis," kata Ancelotti.

Ancelotti percaya perjalanan luar biasa timnya menuju kejayaan musim lalu telah memberi mereka banyak kepercayaan diri. 

Musim lalu, Los Blancos melakukan comeback yang menakjubkan melawan Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Manchester City, sebelum mengalahkan Liverpool di laga final.

Baca juga: Gol Tunggal Benzema Pastikan Real Madrid Kalahkan Liverpool

Musim ini, dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar melawan The Reds asuhan Juergen Klopp, Madrid tertinggal dua gol sebelum meraih kemenangan 5-2 di laga leg pertama.

"Kami lebih percaya diri, karena apa yang terjadi tahun lalu, itu memberi kami banyak kepercayaan diri. Kami melihat bahwa dalam pertandingan ini, melawan tim yang kuat, kami melakukannya dengan baik di dua pertandingan," kata Ancelotti.

Permainan sabar Los Blancos yang bertujuan mengontrol tempo di lapangan tengah dengan menguasai bola lebih dominan membuat Liverpool tidak bisa berkutik. 

Madrid tampil lebih dominan dengan 54% penguasaan bola dan 17 tembakan. Sedangkan, Liverpool hanya menciptakan sembilan tembakan secara total. Jika dibandingkan laga pertama, penampilan Liverpool jauh menurun.

Madrid kini telah menyingkirkan Liverpool dari Liga Champions dalam tiga musim berturut-turut, termasuk mengalahkan mereka di final tahun lalu.

"Itu adalah pertandingan yang rumit tetapi sejak awal kami menunjukkan bahwa kami ingin lolos, dan kami berada di perempat final," kata Benzema yang mencetak gol di laga itu di menit ke-78.

Di laga itu, Manajer Liverpool Juergen Klopp langsung memainkan empat penyerang sejak menit awal. Mohamed Salah, Cody Gakpo, Diogo Jota, dan Darwin Nunez mengisi daftar 11 pemain utama Liverpool, sebuah strategi offensif yang jarang dimainkan musim ini.

Namun, strategi itu tetap gagal memberikan penderitaan bagi Madrid. Upaya Liverpool yang ingin bangkit kembali seperti yang mereka lakukan melawan Barcelona pada 2019, atau AC Milan di final 2005 tidak terlihat di laga itu.

Bahkan, hanya Nunez dan Gakpo yang memberikan ancaman kepada kiper Real, Thibaut Courtois. Nunez mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran dan Gakpo memiliki satu peluang emas sebelum turun minum. Klopp memuji mentalitas Real Madrid di pertandingan besar Eropa.

"Mereka terbiasa menanganinya dengan cara terbaik, dan kita harus melihat apakah mereka bisa melakukannya lagi tahun ini. Sayangnya kami harus menonton pertandingan besar ini dari kejauhan," kata Klopp. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat