FAPSI Nilai Penggunaan VAR Momentum Revolusi Terbaik di Sepak Bola Indonesia
![FAPSI Nilai Penggunaan VAR Momentum Revolusi Terbaik di Sepak Bola Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/23a537b23a7aa8e8993d50b8714bb12f.jpg)
PENGURUS Besar Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) menanggapi rencana Ketua Umum PSSI Erick Thohir menggunakan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1. Hal itu dianggap sebagai momentum revolusi terbaik di sepak bola tanah air.
Keputusan penggunaan VAR sendiri telah disepakati PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai penyelenggara Liga 1. Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air musim 2023/2024 rencananya digelar mulai Juli mendatang.
Ketua Umum PB FAPSI Amsori Baharuddin Syah mengatakan rencana penggunaan VAR merupakan wujud dari komitmen Erick Thohir untuk menciptakan sepak bola bersih dan berprestasi.
Baca juga: PSS Sleman Resmi Rekrut Wahyu Hamisi
Menurutnya, penggunaan VAR akan menjadi terobosan bagus untuk sepak bola Indonesia. Juga bisa mengurangi kesalahan wasit dan membantu kinerja pengadil lapangan jika ditemukan kendala dalam pertandingan.
"Sejak awal terpilih jadi Ketum PSSI, Pak Erick Thohir sudah bertekad menggunakan VAR di kompetisi liga. Tentu hal ini menjadi kabar baik bagi sepak bola Indonesia, mengingat teknologi VAR akan sangat membantu memperbaiki kualitas kompetisi sepak bola Indonesia," kata Amsori kepada wartawan, Senin (8/5).
Akademisi Universitas Nasional (Unas) itu mengatakan, jika rencana penerapan VAR ini berhasil, maka bos Inter Milan itu telah memulai babak baru sejarah sepak bola Indonesia. Sebab, selama ini, publik sangat berharap bisa melihat pertandingan yang berkualitas, sehat, dan menjunjung tinggi fair play.
Baca juga: Tunjuk Pelatih asal Brasil, Madura United akan Kembangkan Pemain Usia Muda
"Saya pikir langkah Pak Erick ini akan menjadi hal terbaik yang akan dilakukan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Saya bisa bilang itu sebagai revolusi terbaik dalam sepak bola Indonesia," ujarnya
Dikatakan Amsori, teknologi VAR ini, meskipun harus memakan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan kecakapan SDM dalam operasionalnya, dapat menumbuhkan kepercayaan publik di setiap pertandingan.
"Saya yakin jika publik ditanya, pasti mayoritas mereka kurang puas terhadap hasil pertandingan apalagi jika diperlihatkan kontroversi wasit. Namun, mereka terpaksa menerimanya dan itu akan terus terjadi di pertandingan selanjutnya. Maka saya sangat mendukung VAR karena bisa membantu semua pihak, klub, pemain, wasit, dan kepercayaan publik sepak bola Indonesia," jelasnya
Amsori bersyukur Erick Thohir mau tampil memimpin PSSI dengan membawa misi melakukan revolusi sepak bola Indonesia. Hal diwujudkan dengan berbagai gebrakan dan terobosan di awal kepemimpinannya.
"Di tengah persepsi publik yang bernada minor ke PSSI saat itu serta minimnya prestasi timnas. Belum lagi ditambah sederet kasus dan tragedi kelam dalam sepak bola Indonesia, Pak Erick Thohir hadir menemukan momentumnya sebagai harapan," ungkap Amsori
"Menjawab besarnya harapan publik itu, Erick Thohir lalu melakukan jurus langkah seribu di awal masa jabatannya. Mengeluarkan gebrakan dan terobosan yang sangat visioner dan revolusioner," tambahnya
Misalnya, lanjut Amaori, pembentukan komite suporter dan infrastruktur, lalu membuat dua satgas di PSSI yang secara khusus menyoroti masalah mafia pengaturan skor dan keuangan di PSSI serta rencana penerapan VAR di pertandingan liga 1 menjadi langkah revolusioner Erick Thohir.
"Saya melihat Pak Erick ingin membuat kultur baru dalam sepak bola Indonesia dengan jargon bersih dan prestasi. Ia dorong kemudian dengan membuat instrumen komite ad-hoc dan satgas untuk memaksimalkan upayanya itu," ucapnya
Meskipun dalam pertandingan nanti berhasil menerapkan VAR, Amsori mengingatkan agar PSSI tidak melupakan pembinaan terhadap wasit dan suporter karena hal itu menjadi penunjang utama untuk mewujudkan kualitas pertandingan.
"PSSI perlu juga melakukan pendampingan psikologis kepada para wasit agar memiliki mental yang kuat ketika digoda untuk melakukan kecurangan. Juga perlu diperhatikan soal suporter, sebab itu jadi saling berhubungan," pungkasnya. (RO/Z-1)
Terkini Lainnya
Berpisah dengan Alberto Rodriguez, Persib Gaet Bek Kroasia
Fachruddin Aryanto Pulang ke PSS Sleman
Ini Alasan Madura United Tunjuk Widodo C Putro Jadi Pelatih
Total Hadiah Liga 1 Naik Jadi Rp7,5 Miliar
Latihan Perdana Pekan Depan, PSS Sleman Janji Tampilkan Muka Baru
Liga 1 Musim Depan Masih Digelar Tanpa Suporter Tandang
EURO 2024: Pelatih Denmark Kasper Hjulmand Kritik "Aturan Handball Konyol"
Liga 1 Musim 2024-2025 Tetap Gunakan Wasit Asing
Ada Teknologi Sensor Bola VAR di Euro 2024 yang Gagalkan Gol Romelu Lukaku
UEFA: VAR Euro 2024 akan Ditayangkan di Layar Stadion
Klub Liga Primer Inggris Sepakat Pertahankan Penggunaan VAR
Kualitas Liga 1 Bisa Meningkat Musim Depan Dengan Penerapan Masif VAR
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap