visitaaponce.com

Jangan Kendurkan Mental Garuda Muda

Jangan Kendurkan Mental Garuda Muda
Para pemain timnas U-22 melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Kamboja.(Antara/Agung Rajasa )

MENTAL baja tim U-22 Indonesia diharapkan bisa kembali ditunjukan dalam laga final SEA Games 2023 menghadapi Thailand di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5) malam WIB. 'Garuda Muda' harus menunjukan daya juang tinggi melawan tim paling sukses di cabang sepak bola arena SEA Games dengan 16 medali emas sejak pertama kali dipertandingkan pada 1959.

Kemenangan atas juara bertahan edisi 2019 dan 2021 Vietnam pada laga semifinal lalu menunjukkan kuatnya mental pasukan Indra Sjafri. Dua kali unggul dan dua kali diimbangi, ditambah kondisi sulit ketika bermain 10 pemain, perjuangan Garuda Muda bisa membuahkan hasil ke final untuk kedelapan kalinya sepanjang sejarah SEA Games.

"Mental dan fighting spirit pemain ketika melawan Vietnam harus dijaga. Kemenangan dari Vietnam itu bisa jadi modal untuk menambah kepercayaan diri para pemain menghadapi Thailand," kata pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo saat dihubungi Media Indonesia, Senin (15/5).

Baca juga: Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Siap Hadapi Thailand di Final SEA Games 2023

Kendati demikian, Kesit mengingatkan para pemain harus tetap menjaga fokus selama pertandingan, apapun kondisinya. Sepanjang fase grup hingga semifinal, Garuda Muda belum pernah kebobolan lebih dulu. Penurunan mental yang sering terjadi pada kondisi itu diharapkan tidak terjadi di laga final nanti.

"Lini pertahanan yang harus diperhatikan. Ketika melawan Vietnam masih sering ada ruang. Untuk lini depan saya rasa sudah sangat baik," kata Kesit.

Baca juga: Semua Pemain Timnas U-22 Siap Bertanding di Semifinal SEA Games 2023

Garuda Muda menjadi tim produktif di SEA Games 2023 dengan mencetak 16 gol dan hanya kemasukan tiga gol sejak fase grup. Sedangkan Thailand menyarangkan 13 gol dan juga baru kebobolan tiga gol.

 

Kesempatan Kedua Indra Sjafri

Final nanti akan jadi kesempatan kedua bagi pelatih Indra Sjafri di arena SEA Games. Edisi 2019 lalu, Indra gagal membawa pulang medali emas setelah kalah dari Vietnam di laga puncak. Kini, kesempatan kedua itu datang. Jika menang, Indra akan mencetak sejarah dalam karier kepelatihannya sekaligus sejarah tim Merah Putih yang sudah puasa medali emas sejak 1991. Indonesia juga pernah meraih medali emas pada 1987.

Indra Sjafri mengaku sudah mempelajari kekuatan Thailand sejak fase grup hingga kemenangan lawan Myanmar di semifinal. Indra bersama staf pelatih menghabiskan waktu tiga jam melihat video-video permainan Thailand untuk melihat kelemahan dan kekuatan Tim Gajah Perang.

"Silakan ditunggu besok. Mudah-mudahan rencana atau respons kita pas untuk menghadapi mereka," kata Indra.

Indra Sjafri menyatakan para pemain dalam kondisi baik. Pratama Arhan yang selalu jadi andalan di sisi kiri pertahanan Indonesia tidak bisa bermain karena mendapat kartu merah di semifinal. Indra Sjafri berpeluang memainkan Haykal Al Hafiz yang bermain baik saat diturunkan melawan Kamboja di fase grup.

"Enggak ada Arhan pun ada Haykal. Kami menganggap 20 pemain yang dibawa itu terbaik. Kita enggak pernah bedakan antara Arhan dan Haykal," kata Indra.

Pelatih Thailand Issara Sritaro menilai laga final nanti jadi laga ideal di SEA Games 2023. Ia mengaku tak terkejut tim Merah Putih bisa mengalahkan Vietnam di semifinal.

"Saya tidak heran mereka mengalahkan Vietnam dan berada di final. Mereka cepat dan tim serba bisa, tetapi kami harus fokus pada permainan kami sendiri lebih dari apa pun," kata Issara dilansir Bangkok Post.

"Kami hanya tinggal selangkah lagi menuju medali emas. Kami harus memperhatikan kebugaran para pemain," lanjutnya. (Mal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat