visitaaponce.com

Masyarakat Diminta Kritis saat Mengakses Internet

Masyarakat Diminta Kritis saat Mengakses Internet
Warga memegang poster berisi ajakan menolak berita hoax saat mengikuti deklarasi internet sosial media sehat, di Medan, Sumatera Utara.(ANTARA/IRSAN MULYADI)

Banjir makin tak terbendung saat besarnya populasi warga Indonesia yang terakses dan menjadi mudah mengakses internet. Hal itu ditambah munculnya beragam platform media sosial yang memicu risiko sulit untuk dihindarkan yakni mudah terhasut dan gampang percaya info yang diakses.

Lalu, Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi mengungkapkan, kurang kritis dan mudah mengiyakan berita yang didapat di medsos. Hal itu memunculkan generasi baru yang terjangkit Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan update informasi terbaru.

"Mudahnya akses berita yang real time, kapan dan di mana saja asal jemari pegang smartphone, membuat seseorang mudah terprovokasi dan ikut arus untuk melakukan tindak sosial yang keliru," kata Ismanu, Kamis (20/7).

Hal itu disampaikan Ismanu saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital gelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Karang Taruna Pakisrejo di Desa Pakisrejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dengan mengusung topik 'Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi'.

Baca juga:WhatsApp Gelar Workshop Literasi Digital di Delapan Kota Jelang Pemilu 2024

Diskusi tersebut bersifat luring dan dilaksanakan chip in di acara pengajian Gus Iqdam dan Hadrah serta menghadirkan tiga narasumber. Selain Mochamad Ismanu Roziqi, ada Direktur LKP Mira Ilmu Khotibul Umam dan Dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro.

Ismanu Roziqi menambahkan, FOMO –yang pengikutnya semakin besar di medsos– mesti dicegah agar tak memecah belah persatuan dan kesatuan. Di era digital seperti sekarang, lanjut Ismanu, tindakan sosial sering kali terjadi di dunia maya. "Salah satunya, hasutan atau provokasi melalui sarana digital oleh berbagai pihak," ujarnya.

Untuk mencegah dan menghindari FOMO, Ismanu punya beberapa tips untuk dipraktikkan dalam keseharian netizen. Pertama, jauhi lingkaran pertemanan medsos yang tak menguntungkan. Kedua, batasi diri mengonsumsi medsos melalui gadget. Ketiga, bersikap kritis dengan selalu ricek berita yang dibaca dan jangan langsung mengiyakan informasi tanpa cek.

Baca juga: Begini Cara Berinternet Secara Sehat

Dari perspektif lain, Khatibul Umam mengingatkan, jadikan kebiasaan membaca informasi sampai menyeluruh. Jangan mudah yakin walau baru baca judul informasi. Cermati pula foto dan video dari suatu konten sampai tuntas, agar kita tak mudah berasumsi atas suatu konten informasi di medsos.

”Kemudian, lihat sumber beritanya, dari media yang kredibel atau akun abal-abal, yang biasa memplesetkan nama akun atau website aslinya. Kritis dan biasakan periksa dan bandingkan dengan situs berita resminya agar kita mendapat informasi yang akurat,” kata Khatibul Umam.

Sementara itu, Deny Yudianto menyebut, ada kebiasaan buruk netizen yang suka lugu dan sembrono meneruskan pesan dengan beragam isu, sehingga bertebaran di WA Group. Menurut Deny, kebiasaan sembrono itu biasanya terkait dengan pesan berisi isu politik yang bisa mengganggu keamanan sosial.

"Kenapa? Karena parameternya menyangkut tiga faktor, yakni: politik, sosial, dan budaya. Apalagi, karakter masyarakat Indonesia sangat mudah dipengaruhi oleh opini yang menyangkut ketiga faktor itu. Jadi, selalu kritis dan jangan keburu sharing sebelum checking,” tegas Deny.

Diskusi literasi digital pada lingkup komunitas, untuk diketahui, merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024. (Medcom/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat