visitaaponce.com

Dicintai karena tidak Berubah

Dicintai karena tidak Berubah
MI/ABDILLAH MARZUQI, MI/ R. MUHAMMAD ZEN(MI/ABDILLAH MARZUQI, MI/ R. MUHAMMAD ZEN)

"INI merek mobil yang pernah disebut oleh Bung Karno," ujar Ketua Solo Land Rover, Agung Riza Pahlevi, saat ditanya soal keistimewaan merek mobil itu. Pria berusia 49 tahun itu juga hadir di acara Indonesia Land Rover United (ILRU) ke-4.

Ingin membuktikan pengetahuannya soal sejarah itu, Agung pun membacakan kutipan dari Presiden Soekarno tertanggal 31 Mei 1953, 'Kelak ekonomi negara ini akan mapan, akan banyak kolektor automobil, hanya belum dapat dikatakan kolektor berkelas jika di garasinya belum ada Land Rover'.

Pendapat Presiden Pertama RI itu seolah menjadi prinsip Agung soal otomotif. Tidak hanya ia, tetapi juga citra berkelas Land Rover sudah terpatri di benak Indra Surya, penggemar Landy asal Pati, Jawa Tengah.

"Ini hanya masalah hati," ujar Indra yang akrab disapa Yayat.

Yayat mengaku mempunyai banyak mobil koleksi di garasi rumahnya. Ia mempunyai koleksi lima mobil jip dan satu Land Rover.

Meski Landy ialah minoritas di koleksinya tetapi tidak di hatinya.

"Sekarang lebih sayang Land Rover," ujar Yayat ketika ditanya mana mobil yang paling disayangi.

Ia mempunyai alasan tersendiri untuk mencintai Landy.

"Itu memang bentuknya tidak akan berubah sejak dibuat (Land Rover) seri pertama sampai sekarang yang namanya seri (Land Rover) Defender. Itu bentuknya sama sehingga kita tidak akan beralih ke yang baru-baru," jelasnya.

Yayat bercerita, mobil Land Rover seri 2 itu diperoleh pada 2010 dari seorang pensiunan brimob. Oleh sang pemilik, mobil tersebut sudah dibiarkan teronggok di kebun selama lima tahun.

Yayat yang cukup membayar Rp15 juta untuk mobil tersebut pun terkejut saat mengetahui keandalan mesin.

"Saya hanya modal aki, aki saya pasang, saya starter, langsung nyala. Sehingga berapa tahun nganggur pun, sepanjang perapiannya jalan, enggak masalah," tambahnya.

Bagi pencinta Land Rover, mustahil mereka tidak paham sejarah dan ciri khas dari masing-masing seri. Agung menjelaskan, sejarah mobil Land Rover bermula pada era Perang Dunia II.

"Untuk mobil Land Rover, sebenarnya prototipe sudah dibuat pada 1947. Kemudian, baru pada 1948 diluncurkan seri pertama atau yang sering kita sebut seri satu," terang pria pemilik Landy seri 3 itu.

"Seri satu mempunyai kekhasan lampu depan yang berada di tengah. Biasa disebut Landy Juling. Barulah pada seri IIA lampu mulai bergeser ke pinggir di spark board pada 1963," tambahnya sembari menunjuk bagian yang dimaksud.

Meski demikian, seberapa pun tangguh dan bandelnya mobil. Ia juga mempunyai batas umur suku cadang. Agung mengaku, rata-rata anggota komunitasnya menghabiskan dana minimal Rp10 juta untuk perbaikan dan perawatan Land Rover mereka. Ia menepis anggapan bahwa suku cadang mobil sulit. "Jadi, selama ini ada mungkin pendapat bahwa spare part-nya sulit, enggak. Spare part-nya tetap ada," tandas Agung.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat