Luas Wilayah Laut Es di Antartika Mencapai Rekor Terendah
![Luas Wilayah Laut Es di Antartika Mencapai Rekor Terendah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/8832be80a27d0a64748103ff71ab450b.jpg)
Foto satelit menunjukkan lapisan es laut Antartika, di Kutub Selatan berada pada titik terendah sepanjang sejarah pada Februari 2022. Hal ini merupakan tingkat minimum terendah sejak pencatatan satelit dimulai 43 tahun lalu.
National Snow and Ice Data Center (NSIDC) pekan lalu melaporkan luas es laut atau ukuran lautan di sekitar Antartika turun menjadi kurang dari 772.000 mil persegi (1,92 juta kilometer persegi) untuk pertama kalinya. Ilmuwan mulai merekam data es pada tahun 1979.
Walaupun pemanasan global mungkin berperan atas keadaan ini, karakteristik es laut Antartika sangat mudah berubah. Menurut laporan jurnal Nature, penyusutan itu kemungkinan besar disebabkan faktor alami.
Dilansir dari LiveScinece, sebagian penyusutan mungkin disebabkan karena angin kencang yang mendorong beberapa es laut lebih jauh ke utara ke perairan yang lebih hangat. “Di sana, es pecah dan mencair. Saya menyakini bahwa tidak semua peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan variabilitas alami,” Kata kata Walt Meier, peneliti senior di NSIDC, yang berbasis di University of Colorado.
Tidak seperti di Kutub Utara, di mana es laut telah menurun dengan cepat sejak 1979, es laut Antartika telah mengalami banyak variabilitas dari tahun ke tahun. Es laut terbuat dari air laut beku yang mengapung di permukaan laut. Es laut terjadi di lautan dan sering dilapisi salju, tidak seperti gunung es dan formasi es lainnya yang terlepas dari daratan.
NSIDC belum menetapkan trend yang signifikan secara data statistik dalam satu arah atau yang lainnya menggunakan data satelit. Hal ini karena es laut Antartika sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Luasan es laut minimum terendah yang pernah tercatat adalah tahun ini, sedangkan luasan es laut minimum tertinggi terjadi pada 2015.
Menurut NSIDC, Antartika dikelilingi oleh air, dan angin serta arus laut yang mengisolasi benua itu dari pola cuaca di tempat lain di Bumi. (M-4)
Terkini Lainnya
Es di Laut Antartika terus Menyusut, Kehidupan di Bumi semakin Terancam
Putri Handayani Siap Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Vinson, Antartika
Mengenal Peta Terra Infinita yang Meyakini Bumi Datar, Mitos atau Fakta?
Pertama Kalinya, Flu burung Terdeteksi di Wilayah Antartika
Es Laut Antartika Mencapai Rekor Terendah Musim Dingin: Data AS
Studi Kaitkan Mencairnya Es di Kutub Utara Picu Cuaca Dingin Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Diselimuti Embun Es 2 Hari Berturut-turut, Suhu di Dieng Capai Minus 1,35 Derajat Celcius
Fenomena Aurora Borealis di Langit Eropa, Apa Bedanya dengan Aurora Australis?
5 Dampak dan Pengaruh Gerhana Matahari Total terhadap Bumi
5 Fakta Menarik tentang Gerhana Matahari Total
Gerhana Bulan Malam Ini Jam Berapa? Cek di Sini
Gerhana Bulan 29 Oktober, Kemenag Ajak Warga Shalat Khusuf
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap