Ilmuwan Temukan Potensi dan Peluang Transpalansi Organ Babi pada Manusia
![Ilmuwan Temukan Potensi dan Peluang Transpalansi Organ Babi pada Manusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/477c1025796a27467a7f2c6ef7870e7a.jpg)
Para peneliti dan ahli bedah dari New York University (NYU), Amerika Serikat telah berhasil mentransplantasikan hati babi pada dua orang yang mengalami mati otak dengan merakayasa secara genetik.
Menurut para peneliti, transplantasi jantung babi ini merupakan serangkaian dari perkembangan upaya selangkah lebih dekat ke tujuan jangka panjang demi menyelamatkan nyawa manusia dengan cangkok organ dari hewan suatu hari nanti.
Pada kasus transplantasi jantung babi kali ini, mereka mengatakan jantung bisa berfungsi normal tanpa adanya tanda-tanda penolakan selama masa percobaan 3 hari di bulan Juni dan Juli 2022.
Eksperimen ini merupakan lanjutan dari kasus kematian seorang pria akibat penyakit jantung terminal, yang menjadi orang pertama penerima transplantasi jantung babi. Uji coba ini menjadi bentuk latihan sebelum peneliti kembali mencobanya pada orang yang masih hidup.
Sebelumnya, ia sempat membuat sejarah selama 2 bulan sebagai orang pertama yang menerima jantung babi di University of Maryland. Tetapi, transplantasi jantung babinya itu gagal dan ia pun meninggal dunia tanpa penyebab kegagalan yang jelas.
Menurut NYU, jantung babi ini direkayasa oleh Revivicor dan menyaringnya untuk virus menggunakan protokol pemantauan yang ditingkatkan. Jantung juga tidak menunjukkan bukti adanya virus babi yang disebut porcine cytomegalovirus yang terdeteksi dalam darah pria Maryland dan mungkin telah menyebabkan kematiannya.
Menurut peneliti NYU, jantung babi ini direkayasa oleh Revivicor dan menyaringnya untuk virus menggunakan protokol pemantauan yang ditingkatkan. Jantung juga tidak menunjukkan bukti adanya virus babi yang disebut porcine cytomegalovirus yang terdeteksi dalam darah pria Maryland dan mungkin telah menyebabkan kematiannya
Babi memiliki empat modifikasi genetik untuk mencegah penolakan dan pertumbuhan organ abnormal sekaligus membantu mencegah ketidakcocokan antara babi dan manusia.
Peneliti NYU juga mentransplantasikan ginjal babi ke dua penerima yang mati otak pada tahun 2021.
Saat ini, mereka percaya bahwa xenotransplantasi lebih aman pada pasien mati otak daripada pasien hidup dan lebih informatif karena biopsi dapat dilakukan lebih sering.
Para peneliti mengatakan pengadaan, transportasi, operasi transplantasi, dan imunosupresi semuanya dilakukan dengan cara yang sama seperti pada transplantasi jantung manusia.
"Tujuan kami yaitu untuk mengintegrasikan praktik yang digunakan dalam transplantasi jantung sehari-hari, hanya dengan organ bukan manusia yang akan berfungsi secara normal tanpa bantuan tambahan dari perangkat atau obat-obatan yang belum teruji," kata Dr Nader Moazami, direktur bedah transplantasi jantung di NYU Langone dikutip dari CNA News, pada Kamis (14/7).
“Eksperimen 72 jam menghasilkan data awal, meninggalkan banyak pertanyaan yang harus dijawab sebelum memulai uji coba jantung babi manusia,” tambahnya.
Dilansir dari CNBC pada Rabu, (13/7), Food and Drug Administration (FDA) kini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengizinkan sejumlah kecil orang Amerika yang membutuhkan organ baru, baik dari jantung atau ginjal babi, untuk menjadi sukarelawan penelitian yang ketat ini.
Transplantasi hewan ke manusia alias xenotransplantasi telah dicoba selama beberapa dekade tanpa hasil. Tantangan utamanya ialah sistem kekebalan manusia menyerang jaringan asing hampir seketika.
Kini, babi dimodifikasi secara genetik sehingga organ mereka lebih mirip manusia. Pendekatan itu meningkatkan harapan bahwa suatu hari mereka dapat membantu mengisi kekurangan organ yang disumbangkan.
Lebih dari 100 ribu orang di AS berada dalam daftar tunggu nasional untuk transplantasi. Kebanyakan dari mereka adalah pasien ginjal, dan ribuan dari mereka meninggal setiap tahun sebelum gilirannya tiba untuk mendapatkan donor. (M-4)
Terkini Lainnya
7 Tips Berolahraga Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung
Kelelahan Kronis Tanpa Sebab? Bisa Jadi Ini Gejala Penyakit Jantung
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
Ini Kriteria Penyakit Jantung yang Memerlukan Pemasangan Ring
Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Jantung Koroner
RSUD Kota Palangka Raya Bangun Ruang untuk Pasien Gagal Ginjal
Transplantasi Organ Masih Terkendala Kekurangan Donor
Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Antinyeri, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Kronis
Serba-serbi Transplantasi Ginjal
Deteksi Dini, Pasien Diabetes Sebaiknya Rutin Periksakan Kesehatan Ginjal
Di Indonesia, Kasus Gagal Ginjal Tertinggi Dialami Pasien di Bawah Usia 50 Tahun
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap