visitaaponce.com

Para Vegan Dua Kali Lipat lebih Sering Depresi dari Pemakan Daging

Para Vegan Dua Kali Lipat lebih Sering Depresi dari Pemakan Daging
ilustrasi: Menu Vegan atau Vegetarian( unsplash.com/Louis Hansel )

Para peneliti di Brasil mengungkapkan fakta terbaru bahwa vegan atau vegetarian diketahui dua kali lipat lebih sering mengalami depresi dibandingkan pemakan daging. Studi para peneliti tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders.

"Ada hubungan yang jelas positif antara prevalensi kasus depresi dengan mereka yang tidak makan daging," ungkap penelitian tersebut, seperti dilansir NY Post, pada Selasa (27/9).

Studi yang menggunakan metode survei selama 6 bulan ini melibatkan 14.216 orang dewasa berusia 35-74 tahun. Para peneliti mulai menyelidiki hubungan antara diet tanpa daging dan depresi di kalangan orang dewasa.

Kelompok ini dievaluasi menggunakan instrumen Clinical Interview Schedule-Revised, sebuah tools penelitian yang biasa digunakan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan mental secara umum.

Dari survei tersebut diketahui bahwa mereka yang tidak mengonsumsi daging yaitu kelompok vegan dan vegetarian, mengalami gejala depresi dua kali lebih sering jika dibandingkan dengan dkelompok pemakan daging dalam periode survei yang sama. Bahkan, saat penelitian dilakukan, variabel seperti merokok, asupan alkohol, aktivitas fisik, dan asupan mikronutrien juga diperhitungkan.

"Kami melihat bahwa gejala depresi lebih umum terjadi pada individu yang tidak makan daging, terlepas dari faktor sosial ekonomi dan gaya hidup," ungkap studi tersebut.

"Namun, kekurangan gizi tidak menjelaskan hubungan ini. Sifat asosiasi masih belum jelas dan data longitudinal diperlukan untuk mengklarifikasi hubungan kasualnya," tambah keterangan studi.

Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan pada 2017 menunjukkan data studi berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa diet penderita depresi yang sering mengonsumsi biji-bijian, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan makanan nabati, akan mengalami 4 kali lebih sehat secara mental dibanding mereka yang mengonsumsi makanan olahan hewani.

Selain itu, makan protein hewani dapat dikaitkan dengan kebahagiaan, mereka yang tinggi asupan nabati lebih sehat jantungnya, dibandingkan pemakan daging.

"Untuk perlindungan kesehatan jantung, Anda perlu memperbanyak asupan makanan yang mengandung nabati," kata Ambika Satija dari Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.

"Akan tetapi, bukan berarti Anda harus meninggalkan makanan hewani seperti steak dan sayap ayam, karena Ada keuntungan saat Anda mengurangi konsumsinya," lanjutnya. (M-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat