Nyamuk di Vietnam dan Kamboja Kebal Insektisida
![Nyamuk di Vietnam dan Kamboja Kebal Insektisida](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/6c5ad126e252b9ce42b82ecf06d2047f.jpg)
Penelitian tentang nyamuk yang dilakukan oleh National Institute of Infectious Diseases di Tokyo dan beberapa negara dari Asia Tenggara menemukan fakta mengkhawatirkan. Para peneliti menemukan fakta, nyamuk yang berada di beberapa wilayah Vietnam dan Kamboja resisten atau kebal terhadap insektisida.
Serangga seperti nyamuk membawa sejumlah penyakit menular, mulai dari demam berdarah dan demam kuning hingga virus Zika dan malaria. Kekhawatiran pun semakin berkembang atas implikasinya terhadap pengendalian penyakit-penyakit infeksi.
Tim peneliti mengambil sampel 23 populasi nyamuk dari Ghana, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia. Pada penelitian tersebut, tim menggunakan sejumlah bahan kimia untuk membunuh atau mengusir nyamuk, yang sebagian besar disebut piretroid atau menargetkan sistem saraf pusat nyamuk. Dalam upaya baru ini, para peneliti telah menemukan bukti, nyamuk di Vietnam dan Kamboja berevolusi menjadi sangat kebal terhadap piretroid.
Seperti dilansir dari Phys.org pada Minggu (25/12), mereka menyemprot nyamuk di setiap populasi dengan permetrin dosis besar. Insektisida piretroid secara teori seharusnya mampu membunuh 99% serangga. Namun, hanya bisa ditemukan 20% nyamuk Vietnam yang mati.
Para peneliti kemudian menganalisis lebih jauh terkait genom nyamuk yang resisten dari paparan insektisida, mereka menemukan mutasi pada gen L982W. Tim kemudian mengumpulkan lebih banyak sampel, kali ini dari Singapura dan Kamboja, dan mempelajari gen mereka, secara khusus melihat L982W.
Penelitian juga memperkirakan bahwa lebih dari 78% nyamuk yang mereka kumpulkan dari Vietnam dan Kamboja berasal dari salah satu strain L982W yang mengalami mutasi hingga resisten pada insektisida. Nyamuk dengan mutasi L982W menunjukkan peningkatan 50 hingga 100 kali lipat jumlah piretroid yang dapat mereka tahan.
Lebih lanjut tim mengidentifikasi nyamuk dengan kombinasi mutasi, termasuk L982W, yang dapat bertahan hidup 500 hingga 1000 kali dosis piretroid yang lebih tinggi. Lebih dari 90% nyamuk yang dikumpulkan di Phnom Penh di Kamboja termasuk dalam jenis ini.
Fakta tersebut membuat para peneliti mengimbau perlunya penelitian tentang nyamuk di kawasan lain. Khususnya yang berada tak jauh dari Vietnam dan Kamboja. Dengan begitu upaya pencegahan penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk dapat dilakukan dengan tepat.
(M-4)
Terkini Lainnya
DBD di Klaten 2024 Naik, 30 Orang Meninggal
Benarkah Jambu Biji Ampuh Sembuhkan DBD? Simak Penjelasannya
Inovator Muda Didorong Ikut Cegah dan Kendalikan DBD
7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu
Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap