visitaaponce.com

Ini Gejala Fisik Saat Anda Sedang Cemas Berlebihan

Ini Gejala Fisik Saat Anda Sedang Cemas Berlebihan
Gangguan kecemasan bisa ditandai dengan gejala sakit kepala hingga jantung berdebar.(Unsplash/ Gift Habeshaw)

PERASAAN cemas memang wajar muncul saat kita menghadapi sesuatu yang menegangkan atau sangat menentukan. Namun bagi orang dengan gangguan kecemasan, perasaan itu bisa sulit diatasi hingga kemudian menjadi kekhawatiran panjang yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

 

Dikutip dari situs Live Science, Rabu (8/2), American Psychological Association menjabarkan bahwa kecemasan juga dapat dikategorikan berdasarkan gejala fisik. Sai Achuthan, konsultan psikiater di Cygnet Health Care di Inggris, mengatakan bahwa sebagian besar gejala ini disebabkan oleh produksi hormon stres yang berlebihan, termasuk kortisol, adrenalin, noradrenalin, dan vasopresin. Hormon-hormon ini mengaktifkan respons 'lawan atau lari' yang memicu gejala seperti peningkatan detak jantung, berkeringat, dan pernapasan cepat.

 

Berikut beberapa gejala fisik terkait  kecemasan yang paling umum terjadi:

1. Sakit kepala

Sakit kepala sering terjadi pada orang yang memiliki gangguan kecemasan, menurut Anxiety and Depression Association of America. Sakit kepala bisa dipicu oleh pelepasan hormon stres, yang bisa menyempitkan pembuluh darah di otak, kata dr. Anup Mathew, psikiater utama di Cantourage Clinic di Inggris.

 

Namun, seringkali sulit untuk menentukan mana yang lebih dulu terjadi antara kecemasan atau sakit kepala. "Sakit kepala bisa menjadi bagian dari gejala kecemasan atau sakit kepala justru bisa memicu kecemasan," kata Achuthan.

 

2. Gejala Kardiovaskular

Orang dengan kecemasan sering melaporkan gejala kardiovaskular, seperti dada kencang atau jantung berdebar. Ini karena hormon stres dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, menyebabkan tekanan darah tinggi dan detak jantung meningkat, kata dr. Anup Mathew.

 

Gangguan kecemasan juga telah dikaitkan dengan gangguan fungsi saraf vagus, menurut studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry. Saraf vagus memainkan peran sentral dalam mengatur aktivitas jantung. Ketika tidak berfungsi dengan baik, hal itu dapat menyebabkan jantung gagal berkontraksi secara efisien.

 

3. Gejala pencernaan

Saat seseorang cemas, lebih banyak hormon stres yang masuk ke sistem pencernaannya. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kembung, sakit perut, mual dan sembelit.

 

Dr. Anup Mathew menambahkan jika hormon stres juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus, menyebabkan peradangan, dan masalah pencernaan lainnya. Tinjauan tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychology Review menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan cenderung memiliki lebih banyak bakteri proinflamasi (seperti Enterobacteriaceae dan Desulfovibrio) dan lebih sedikit bakteri menguntungkan (seperti Faecalibacterium).

 

4. Imunitas yang buruk

Kortisol yang diproduksi secara berlebihan selama periode kecemasan, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan mengganggu produksi sel darah putih yang melawan infeksi. "Pelepasan kortisol yang berkelanjutan akan menyebabkan peningkatan kemungkinan infeksi," kata Achuthan.

 

5. Masalah Pernapasan dan Pusing

Pernapasan yang cepat dan dangkal serta pusing adalah gejala kecemasan yang umum, jelas Angel Enrique, seorang psikolog klinis. "Kita merasa cemas ketika mengantisipasi  sesuatu yang buruk mungkin terjadi dan tubuh bereaksi untuk membantu kita menghadapi situasi yang intens atau penuh tekanan," katanya.

 

Ia menjelaskan bahwa tubuh akan merespons siatuasi intens dengan meningkatkan pernapasan sehingga paru-paru kita memindahkan lebih banyak oksigen. “Namun, ini bisa membuat orang merasa sesak napas, yang mungkin memicu lebih banyak kecemasan atau kepanikan,” kata Enrique.

 

Peningkatan kecepatan pernapasan juga dapat menyebabkan pusing. "Saat kita cemas, kita mulai menarik napas cepat dan dalam," kata Enrique. "Hal ini menyebabkan penurunan kadar karbon dioksida dalam darah yang menyebabkan mual, pusing atau kesemutan di tangan atau kaki," lanjutnya. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat