visitaaponce.com

Minum Air Kemasan Melewati Tanggal Kedaluwarsa Ini yang Terjadi

Minum Air Kemasan Melewati Tanggal Kedaluwarsa? Ini yang Terjadi
ilustrasi minum air kemasan(askthescientist.com)

SETIAP air minum kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa. Tanggal ini memperingatkan ketika bahan kimia yang larut akan mulai memengaruhi rasa air. Umur simpan yang tepat tergantung pada merek air kemasan tersebut.

Melansir dari situs Science Alert, selama 21 tahun terakhir, menurut Food & Drug Administration (FDA), air kemasan dapat bertahan tanpa batas waktu jika disimpan dengan benar. Namun, jika penyimpanan tak benar, air tersebut akan memiliki rasa yang aneh dan dapat terkontaminasi seiring waktu.

Penting untuk mengetahui perbedaan antara air yang rasanya "tidak enak" dan air yang berpotensi membuat Anda sakit. Berikut beberapa hal yang bisa terjadi jika meminum air kemasan lewat tanggal kedaluwarsa:

1. Bahan kimia larut ke dalam air kemasan seiring waktu

Air kemasan tidak baik untuk dikonsumsi seringkali karena botol sudah mulai rusak yang bisa menyebabkan bahan kimia mikroskopis masuk ke dalam air.

"Senyawa ini dapat membuat rasa air seperti obat, klorin, atau ozon," kata ahli kimia makanan Bryan Quoc Le.

Beberapa bahan kimia lebih beracun daripada yang lain, seperti antimon, bahan kimia yang dapat merusak lambung dan usus dan ester ftalat, yang dapat mengganggu sistem endokrin tubuh. Botol kaca melepaskan lebih sedikit antimon dan ester ftalat daripada botol plastik.

Sebagian besar botol air terbuat dari plastik polietilen tereftalat (PET), yang cenderung melepaskan paling banyak antimon dari semua bahan botol biasa.

2. Tempat Menyimpan Mempengaruhi Rasa Air

Menurut International Bottled Water Association, wadah plastik sedikit berpori, yang berarti molekul udara dapat masuk dan keluar dari botol.

Misalnya, Anda menaruh air kemasan di sebelah ember cat rumah atau pembersih saluran air, uap dari pelarut rumah tangga tersebut dapat masuk ke dalam botol dan mengubah rasa di dalamnya.

Studi sejauh ini mengatakan jumlah bahan kimia dalam air kedaluwarsa biasanya di bawah batas yang ditetapkan oleh FDA. Setidaknya, selama Anda menyimpan botol di tempat yang sejuk dan gelap.

Penelitian menunjukkan botol PET yang dipanaskan melewati 86 derajat Fahrenheit atau 30 derajat celsius dapat melepaskan ester phthalate dalam jumlah berlebihan. Botol yang dipanaskan melewati 140 derajat Fahrenheit atau 60 derajat celcius dapat melepaskan tingkat antimon yang berbahaya. Sebab itu, botol yang terkena cahaya matahari secara langsung dalam waktu yang cukup lama mungkin tidak aman lagi untuk dikonsumsi.

3. Mikroba berbahaya dapat mencemari air kemasan.

Terkadang, rasa basi dari air kedaluwarsa bisa berasal dari mikroorganisme. Perusahaan air minum dalam kemasan memang memiliki proses yang ketat untuk menjaga kebersihan produk air kemasan mereka, tetapi kelalaian mungkin bisa terjadi.

Misalnya, pada April 2016, beberapa kantor bisnis di Spanyol menerima mata air kemasan yang terkontaminasi norovirus. Sehingga lebih dari 4.000 orang mengalami gejala gastroenteritis seperti muntah dan demam.

Virus, ragi, jamur, dan bakteri juga dapat masuk ke dalam botol, seringkali selama proses pengemasan atau pengangkutan. Jika Anda meninggalkan air kemasan di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama, akan menciptakan lingkungan yang hangat dan stabil untuk berkembang biak.

Quoc Le mengatakan air yang terkontaminasi dapat memiliki rasa apek, berjamur, berawa, asam, atau tengik. Anda mungkin juga melihat lapisan tipis berlendir di dekat tepi botol, karena itulah titik masuk utama mikroba.

Jika air Anda terasa seperti air rawa, itu bisa membuat Anda sakit.  Seberapa sakit tergantung pada sistem kekebalan Anda dan mikroba apa yang ada di dalam air. Beberapa mikroba dapat membuat Anda demam atau sakit perut, yang lain dapat menyebabkan diare parah.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat