visitaaponce.com

Lapisan Es di Himalaya semakin Cepat Mencair, Miliaran Orang Terancam Bahaya

Lapisan Es di Himalaya semakin Cepat Mencair, Miliaran Orang Terancam Bahaya
Pegunungan Himalaya(Sebastien BERGER / AFP))

Gletser (bongkahan es) di pegunungan di Himalaya yang menyediakan air bagi hampir dua miliar orang, mencair lebih cepat daripada sebelumnya karena perubahan iklim. Para ilmuwan memperingatkan kondisi ini membuat masyarakat dapat terkena bencana yang tak terduga.

Menurut laporan International Center for Integrated Mountain Development (ICIMOD) gletser di Himalaya menghilang 65% lebih cepat dari 2011 hingga 2020 dibandingkan dengan dekade sebelumnya.

"Saat suhu semakin hangat, es akan mencair, seperti yang diperkirakan, tetapi yang tidak terduga dan sangat mengkhawatirkan adalah kecepatannya," kata penulis utama laporan Philippus Wester kepada AFP.

Baca juga : Unas Jadi Tuan Rumah Simposium Internasional Climate Change

Gletser di wilayah Hindu Kush Himalaya (HKH) adalah sumber air penting bagi sekitar 240 juta orang di daerah pegunungan, serta bagi 1,65 miliar orang lainnya di lembah sungai di bawahnya, kata laporan itu.

Berdasarkan lintasan emisi saat ini, gletser dapat kehilangan hingga 80% volumenya saat ini pada akhir abad ini, kata ICIMOD, lembaga yang berbasis di Nepal, sebuah organisasi antarpemerintah yang anggotanya mencakup Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Tiongkok, India, Myanmar, dan Pakistan.

Gletser juga merupakan sumber air bagi 10 sungai terpenting di dunia, termasuk Gangga, Indus, Kuning, Mekong, dan Irrawaddy, dan secara langsung atau tidak langsung memasok makanan, energi, udara bersih, dan pendapatan bagi miliaran orang.

Baca juga : Antara Venesia dan Jakarta

"Dengan dua miliar orang di Asia bergantung pada air yang dimiliki oleh gletser dan salju, konsekuensi dari hilangnya kriosfer (zona beku) ini patut direnungkan," kata wakil kepala ICIMOD Izabella Koziell.

Berdasarkan laporan peer-review, meski pemanasan global dibatasi pada titik 1,5 hingga 2,0 derajat Celcius dari tingkat pra-industri seperti yang disepakati dalam perjanjian iklim Paris, gletser diperkirakan akan kehilangan sepertiga hingga setengah dari volumenya pada tahun 2100.

"Ini menggarisbawahi perlunya tindakan iklim yang mendesak," kata Wester. "Setiap peningkatan kecil akan berdampak besar dan kami benar-benar perlu bekerja untuk mitigasi iklim... itulah permintaan kami." (AFP/M-3) (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat