Pemanasan Global Capai 1,43 Derajat Celcius pada 2023
![Pemanasan Global Capai 1,43 Derajat Celcius pada 2023](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/acc5a044645df667e06c8f8e943b4be6.jpg)
TINGKAT pemanasan global pada tahun 2023 telah meningkat menjadi 1,43 derajat Celcius di atas suhu pra-industrialisasi (periode 1880-1990), menurut laporan kedua Indicators of Global Climate Change (IGCC).
Laporan tersebut, yang dikutip di Jakarta pada hari Kamis, menyatakan bahwa aktivitas manusia menyumbang 1,31 derajat Celcius dari total peningkatan suhu, sementara variabilitas iklim alami, khususnya El Nino, juga berkontribusi pada suhu tahun 2023.
"Analisis kami menunjukkan bahwa tingkat pemanasan global akibat aktivitas manusia terus meningkat selama setahun terakhir, meskipun ada upaya untuk memperlambat kenaikan emisi gas rumah kaca. Suhu global masih menuju arah yang salah dan lebih cepat dari sebelumnya," ungkap Direktur Priestley Centre for Climate Futures Universitas Leeds, Profesor Piers Forster.
Baca juga : Inggris Berniat Raih Nol Emisi pada 2050
Forster menjelaskan bahwa pemanasan yang disebabkan oleh manusia telah meningkat sebesar 1,19 derajat Celcius dalam dekade terakhir (rata-rata periode 2014-2023), dibandingkan dengan 1,14 derajat Celcius dalam periode 2013-2022.
Laporan yang dikoordinasikan oleh Universitas Leeds Inggris dan diterbitkan pada awal Juni ini juga menunjukkan bahwa anggaran karbon yang tersisa, yaitu jumlah emisi yang dapat dihasilkan sebelum mencapai peningkatan suhu 1,5 derajat Celcius, hanya berkisar 200 gigaton atau setara dengan emisi selama lima tahun.
Pada tahun 2020, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah menghitung anggaran karbon yang tersisa sebelum mencapai 1,5 derajat Celcius adalah sekitar 500 gigaton. Sejak laporan tersebut diterbitkan, emisi karbon dioksida tetap berlangsung dan pemanasan global terus berlanjut.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa rekor emisi gas rumah kaca tahunan yang tinggi untuk periode 2013-2023 mencapai 53 gigaton karbon dioksida. Selain itu, konsentrasi global karbon dioksida, metana, dan diinitrogen oksida telah meningkat sejak 2019. (Ant/Z-10)
Terkini Lainnya
BRIN: Butuh Langkah Mitigasi Strategis untuk Kurangi Dampak 'Pulau Panas Perkotaan'
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
BMKG Prediksi Cuaca Indonesia 18 Juni Potensi Hujan di Berbagai Daerah
Cuaca Ekstrim, PPIH Minta Jemaah tidak Lontar Jamrah sebelum Pukul Empat Sore
Suhu di Arab Saudi Capai 47 Derajat, 14 Jemaah Haji Asal Yordania Wafat
Prakiraan Cuaca Senin (17/6) di Wilayah Indonesia
Pemprov DKI Jakarta Diminta Jujur soal Penyebab Polusi Udara
Taiwan Targetkan Transformasi Hijau Net Zero Emisi
Peringati Hari Lingkungan Hidup Dunia, Pemkot Tangerang Gelar Car Free Day di Jalan TMP Taruna
Soroti Penanganan Polusi Udara Jakarta, DPRD: Water Mist Hanya untuk Jangka Pendek
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap