visitaaponce.com

Studi Ungkap Masih ada Kandungan Logam Berat di Produk Makanan Bayi

Studi Ungkap Masih ada Kandungan Logam Berat di Produk Makanan Bayi
Ilustrasi(Pexel)

MAKANAN bayi seringkali mengandung gizi yang lebih sehat dan murni daripada makanan orang dewasa, karena banyak berbagai produk makanan bayi ternama diolah dari bahan utama seperti buah-buahan dan sayuran yang dihaluskan. 

Namun menurut sebuah penelitian baru yang dirilis oleh Consumer Reports, sebuah Lembaga independen di Amerika Serikat, mengungkapkan sejumlah merek makanan bayi dalam bentuk sereal yang populer di pasaran mengandung logam berat yang mengkhawatirkan seperti arsenik anorganik, timba dan kadmium yang memiliki sifat beracun.

Penelitian terbaru ini merupakan tindak lanjut dari uji coba Consumer Reports pada tahun 2018. Awalnya, penelitian tersebut menguji 50 produk termasuk merk organik dan menemukan setidaknya ada satu zat berbahaya di dalam setiap produk.

Pada penelitian terbaru ini, hasil tersebut dievaluasi untuk mengetahui kandungan logam beratnya, peneliti pun mendapatkan fakta 33 produk tersebut mengandung logam berat dengan potensi risiko kesehatan bagi seorang anak yang makan satu porsi atau kurang dalam sehari.

Sejak saat itu, kadar logam berat terbukti lebih rendah pada tiga item yang diuji ulang, sementara peningkatan kadar terlihat pada tiga item lainnya. Merek-merek seperti All but Hot Kid, Beech-Nut, Gerber dan Happy Baby merupakan bagian dari tinjauan tersebut. 

Beberapa perusahaan mengatakan mereka menguji produknya untuk mengetahui kandungan logam berat, sementara yang lainnya mengabaikan. 

Para peneliti menemukan makanan ringan dan makanan yang mengandung beras dan ubi jalar menunjukkan kadar logam berat tertinggi. Selain itu, produk organik juga tidak dikecualikan karena merk organik seperti Earth's Best juga termasuk dalam penelitian ini.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Teliti Penyebab Keguguran dan Cacat Bawaan pada Bayi

Meskipun demikian, Eric Boring, ahli kimia Consumer Reports yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan masyarakat khususnya para ibu tidak perlu panik. 

“Sesekali mengonsumsi salah satu makanan dengan kadar logam berat tinggi pada umumnya tidak masalah. Tetapi, ingatlah untuk mencampur makanan sehat lain yang dimakan anak-anak Anda,” ujar Boring seperti dilansir dari Tasting Table pada Senin (3/7). 

Keberadaan logam berat dalam makanan populer ternyata cukup tinggi. Sebagai contoh, Consumer Reports baru-baru ini menemukan kandungan timbal dalam cokelat hitam dari Trader Joe's, Lindt dan banyak lagi. 

Menurut American Academy of Pediatric, logam berat dapat mengganggu perkembangan kognitif pada anak-anak, defisit perhatian hingga permasalah emosional anak. Logam berisiko karena punya kecenderungan untuk menyerap lebih banyak zat-zat pada anak kecil daripada orang dewasa. 

Sementara itu, studi Consumer Reports terbaru mengungkapkan beberapa merk produk makanan bayi memiliki kadar logam berat yang lebih tinggi daripada orang dewasa. 

“Alih-alih menghilangkan produk ini sepenuhnya dari makanan bayi, mungkin akan lebih baik jika Anda mengikuti ukuran porsi yang direkomendasikan oleh studi tersebut. Secara umum adalah ide yang baik untuk mengekspos anak Anda pada berbagai macam makanan bergizi,” jelas Boring. 

Menurut Boring saat ini mungkin logam berat tidak dapat dihindari seutuhnya sehingga zat-zat ini bisa saja masuk ke dalam produk makanan bayi. 

“Misalnya saat air hujan yang jatuh ke bumi lalu mengalir ke danau dan sungai itu tersimpan di tanah, kemudian digunakan untuk menanam buah dan sayuran yang Anda makan, sehingga makanan organik pun tak luput dari kandungan logam berat,” jelasnya. 

Pada Januari 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan pernyataan akan menindak perusahaan yang menggunakan bahan timbal secara berlebihan pada produk bayi. Hal ini menjadi langkah untuk mencegah tingginya makanan bayi terkontaminasi logam berat.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat