Ilmuwan Inggris Teliti Penyebab Keguguran dan Cacat Bawaan pada Bayi
![Ilmuwan Inggris Teliti Penyebab Keguguran dan Cacat Bawaan pada Bayi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/e12a7cc07f121cef63ee8e5df9a9bdd8.jpg)
ILMUWAN Universitas Cambridge, Inggris, meneliti sel punca yang diciptakan dari embrio manusia untuk mencari sebab kegagalan dalam kehamilan. Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (28/6).
Peneliti dari University of Cambridge Departement of Physiology Magdalena Zernicka Goetz mengungkapkan, sel punca tersebut diciptakan dari sel induk embrio yang dapat mereplikasi sejumlah proses perkembangan yang terjadi di dalam indung rahim.
"Penggunaan model tersebut memungkinkan pemodelan eksperimental perkembangan embrio selama minggu kedua kehamilan," kata Goetz.
Baca juga : Menuju Tanggal Perkiraan Melahirkan, Ini Daftar Barang yang Perlu Disiapkan
Pemodelan itu dapat membantu para peneliti mendapatkan pengetahuan dasar tentang asal-usul perkembangan organ dan sel-sel khusus seperti sperma dan sel telur untuk tujuan memahami penyebab keguguran dini.
“Model mirip embrio manusia kami, dibuat seluruhnya dari sel punca manusia, memberi kami akses ke struktur yang berkembang pada tahap yang biasanya tersembunyi dari kami karena implantasi embrio kecil ke dalam rahim ibu,” imbuhnya.
Baca juga : Sedang Jalankan Progam Kehamilan? Coba Lakukan Tips Ini
Dalam perkembangan alami manusia, minggu kedua perkembangan adalah waktu yang penting ketika embrio ditanamkan ke dalam rahim. Ini adalah waktu-waktu banyaknya terjadi keguguran.
Penelitian itu kemudian memungkinkan para ilmuwan untuk menelisik ke dalam periode emas perkembangan manusia di awal. Sebelumnya, perkembangan tersebut belum pernah direkam dalam berbagai penelitian.
Penelitian yang didanai oleh Wellcome Trust dan Open Philanthropy itu diharapkan dapat mengungkap beberapa penyebab cacat lahir dan penyakit bawaan. Pasalnya, hingga saat ini, proses tersebut hanya dapat diamati pada model hewan, menggunakan sel dari ikan zebra dan tikus.
"Pembatasan hukum di Inggris saat ini mencegah kultur embrio manusia alami di laboratorium setelah hari ke-14 perkembangan batas waktu ini ditetapkan sesuai dengan tahap di mana embrio tidak dapat lagi membentuk kembaran," beber dia.
Hingga saat ini, para ilmuwan hanya dapat mempelajari periode perkembangan manusia ini dengan menggunakan embrio manusia yang disumbangkan.
Zernicka-Goetz mengatakan sementara model ini dapat meniru aspek perkembangan embrio manusia. Namun, ia menegaskan bahwa penelitian itu tidak dapat dan tidak akan berkembang setara dengan manusia tahap pascakelahiran. (Z-5)
Terkini Lainnya
Polisi Tahan Siswi yang Gugurkan Kandungan di Dalam Toilet Rumah Sakit
Nikita Willy Alami Keguguran di Usia 7 Minggu Kehamilan
Vitamin D Bisa Bantu Ibu Hamil Terhindar dari Keguguran dan Lahirkan Bayi Prematur
Megan Fox Pernah Alami Kehamilan Ektopik, Curahkan Isi Hati Lewat Puisi
Isyana Sarasvati Keguguran di Usia 8 Minggu
Alami Keguguran, Dinda Hauw Dapat Dukungan Moral dari Netizen
Perlukah Membersihkan Kotoran Telinga Anak?
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap