visitaaponce.com

Ilmuwan Inggris Teliti Penyebab Keguguran dan Cacat Bawaan pada Bayi

Ilmuwan Inggris Teliti Penyebab Keguguran dan Cacat Bawaan pada Bayi
Ilustrasi keguguran(Freepik.com)

ILMUWAN Universitas Cambridge, Inggris, meneliti sel punca yang diciptakan dari embrio manusia untuk mencari sebab kegagalan dalam kehamilan. Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (28/6).

Peneliti dari University of Cambridge Departement of Physiology Magdalena Zernicka Goetz mengungkapkan, sel punca tersebut diciptakan dari sel induk embrio yang dapat mereplikasi sejumlah proses perkembangan yang terjadi di dalam indung rahim.

"Penggunaan model tersebut memungkinkan pemodelan eksperimental perkembangan embrio selama minggu kedua kehamilan," kata Goetz.

Baca juga : Menuju Tanggal Perkiraan Melahirkan, Ini Daftar Barang yang Perlu Disiapkan

Pemodelan itu dapat membantu para peneliti mendapatkan pengetahuan dasar tentang asal-usul perkembangan organ dan sel-sel khusus seperti sperma dan sel telur untuk tujuan memahami penyebab keguguran dini.

“Model mirip embrio manusia kami, dibuat seluruhnya dari sel punca manusia, memberi kami akses ke struktur yang berkembang pada tahap yang biasanya tersembunyi dari kami karena implantasi embrio kecil ke dalam rahim ibu,” imbuhnya.

Baca juga : Sedang Jalankan Progam Kehamilan? Coba Lakukan Tips Ini

Dalam perkembangan alami manusia, minggu kedua perkembangan adalah waktu yang penting ketika embrio ditanamkan ke dalam rahim. Ini adalah waktu-waktu banyaknya terjadi keguguran.

Penelitian itu kemudian memungkinkan para ilmuwan untuk menelisik ke dalam periode emas perkembangan manusia di awal. Sebelumnya, perkembangan tersebut belum pernah direkam dalam berbagai penelitian.

Penelitian yang didanai oleh Wellcome Trust dan Open Philanthropy itu diharapkan dapat mengungkap beberapa penyebab cacat lahir dan penyakit bawaan. Pasalnya, hingga saat ini, proses tersebut hanya dapat diamati pada model hewan, menggunakan sel dari ikan zebra dan tikus.

"Pembatasan hukum di Inggris saat ini mencegah kultur embrio manusia alami di laboratorium setelah hari ke-14 perkembangan batas waktu ini ditetapkan sesuai dengan tahap di mana embrio tidak dapat lagi membentuk kembaran," beber dia.

Hingga saat ini, para ilmuwan hanya dapat mempelajari periode perkembangan manusia ini dengan menggunakan embrio manusia yang disumbangkan. 

Zernicka-Goetz mengatakan sementara model ini dapat meniru aspek perkembangan embrio manusia. Namun, ia menegaskan bahwa penelitian itu tidak dapat dan tidak akan berkembang setara dengan manusia tahap pascakelahiran. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat